Kekerasan Terhadap Anak Meningkat 10 Persen Pertahun

id Kekerasan Terhadap Anak

Kekerasan Terhadap Anak Meningkat 10 Persen Pertahun

Deputi Perlindungan Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pribudiarta Nur Sitepu (empat kanan) bersama Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi (empat kiri) usai penandatangan gerakan PATBM di Batusangkar, Senin (12/6). (ANTARA SUMBAR/Irfan Taufik)

Batusangkar, (Antara Sumbar) - Deputi Perlindungan Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan setiap pihak mempunyai tanggung jawab atas perlindungi anak mengingat peningkatan kasus yang mencapai 10 persen per tahun.

"Pelindungan perempuan dan anak sudah diatur oleh undang-undang dan itu wajib dilaksanakan oleh semua pihak dan negara," katanya saat pencanangan gerakan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di Batusangkar, Sumatera Barat, Senin.

Ia menyebutkan saat ini kasus kekerasan terhadap anak terus meningkat. Pihaknya mencatat peningkatannya mencapai 10 persen per tahun yang terjadi di lingkungan terdekat anak itu sendiri.

"Peningkatan kasus tersebut sangat memprihatinkan dimana sekitar 30 persen terjadi kekerasan secara fisik, 19 persen kekerasan emosi, dan 51 persen kekerasan seksual," katanya.

Pribudiarta menyampaikan pemerintah terus berupaya meningkatkan perlindungan terhadap anak sehingga perlu menggalakan gerakan PATBM di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia.

"Tujuan gerakan PATBM itu sendiri untuk mencegah kekerasan terhadap anak dan menangani kasus kekerasan tersebut secara cepat dan tepat," katanya.

Sementara Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi mengatakan pemerintah daerah sangat memperhatikan perlindungan anak ini dimana pembangunan yang selama ini berorientasi pada fisik semata saat ini lebih mengutamakan pembangunan sumber daya manusia yang bersifat parsipatif dan berkeadilan.

"Perlindungan terhadap anak telah dijabarkan dalam Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak, sehingga ditetapkanlah setiap 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional," katanya.

Bupati menyampaikan pemerintah daerah telah menyiapkan program pembangunan sumber daya manusia baik segi pendidikan formal maupun non formal sehingga pada 2016 menjadi salah satu proyek percontohan gerakan PATBM dari 68 kabupaten/kota se Indonesia.

"Pada 2016 ada dua nagari percontohan yakni Nagari Andaleh dan Limo Kaum dan kita berharap pada 2017 ada lagi nagari yang jadi proyek percontohan," katanya. (*)