Harga Cabai Di Pesisir Selatan Masih Anjlok Jelang Lebaran

id cabai

Harga Cabai Di Pesisir Selatan Masih Anjlok Jelang Lebaran

Cabai. (Antara)

Painan, (Antara Sumbar) - Harga cabai merah besar pada sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, masih anjlok bahkan hanya delapan ribu rupiah per kilogram.

"Ada yang delapan ribu rupiah, Rp10 ribu dan yang tertinggi Rp12 ribu per kilogram, tergantung kondisinya," kata seorang pembeli di Pasar Tradisional Lakitan, Sartika (45) di Painan, Minggu.

Menurutnya harga tersebut tidak jauh berbeda dengan pekan sebelumnya, selain itu harga bawang merah Rp14 ribu per kilogram atau sama dengan pekan sebelumnya.

"Harga sayur-sayuran juga turun, bayam seribu rupiah per ikat padahal biasanya dua ribu rupiah, begitu juga dengan terong per tiga buah dijual seharga seribu rupiah atau turun seribu rupiah dari harga biasa," ujarnya.

Pembeli lain, di Pasar Tradisional Surantih, Susanti (36) mengatakan harga cabai merah besar di pasar tersebut tidak jauh berbeda dengan pekan sebelumnya.

"Harga cabai berada pada kisaran Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per kilogram tergantung kondisi," katanya.

Padahal menurutnya pengunjung pasar membludak jika dibandingkan pekan sebelumnya karena merupakan pekan terakhir Ramadhan 1438 Hijriyah.

Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni mensinyalir murahnya harga kebutuhan pokok karena stok yang banyak, selain itu juga karena tidak ada upaya curang pedagang nakal yang menimbun kebutuhan pokok.

Walau demikian pihaknya telah menjadwalkan beberapa pasar murah di beberapa titik untuk memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil.

Pasar murah akan digelar di halaman rumah dinas bupati setempat 24 Juni, Pasar Tapan pada 19 Juni, di Pasar Balai Selasa pada 20 Juni, di Kantor Wali Nagari Kapuk Tarusan pada 21 Juni, di Kantor Wali Nagari Tanjung Durian Bayang pada 22 Juni.

"Sebelumnya kami telah menggelar pasar murah di beberapa titik sebagai upaya membantu masyarakat dalam mendapatkan sembako dengan harga terjangkau dan juga untuk menstabilkan harga di pasar," kata Hendrajoni. (*)