Jakarta, (Antara Sumbar) - PT Pertamina Patra Niaga menyatakan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap awak mobil tangki (AMT) yang kemudian berencana melakukan aksi mogok kerja di sejumlah daerah dan berpotensi menghambat distribusi BBM.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Rudy Permana mengatakan, AMT tersebut berasal dari Perusahaan Pemborong Pekerjaan Pengangkutan (4P) yang bekerja sama dengan Pertamina Patra Niaga, yaitu PT Garda Utama Nasional, PT Ceria Utama Abadi, PT Absolute Service, PT Prima Perkasa Mandiri, PT Ardina Prima, dan PT Cahaya Andika Tamara.
"Kalau mereka bukan karyawan Pertamina Patra Niaga, bagaimana kami bisa mem-PHK mereka? Itu 'clear' dulu, karena hubungan kami tidak ada hubungan tenaga kerja di situ. Mereka ini sebetulnya adalah pekerja dari perusahaan pemborongan tadi," kata Rudy usai acara media gathering di Jakarta, Senin (19/6).
Ia menjelaskan jika dinilai melakukan PHK secara sepihak, tindakan tersebut bukan berasal dari Pertamina Patra Niaga, melainkan perusahaan 4P yang tidak meloloskan AMT sebagai karyawan tetap mereka.
AMT yang berada di bawah perusahaan 4P tersebut tidak memenuhi standar kinerja yang diinginkan untuk diangkat menjadi pegawai tetap. Di sisi lain, AMT yang diangkat menjadi karyawan tetap 4P harus diseleksi dan dinyatakan memenuhi proses perekrutan, salah satunya tingkat kehadiran 100 persen selama masa evaluasi tiga bulan.
"Seandainya mereka lolos masa evaluasi, kinerja mereka juga jauh di bawah apa yang diminta, misalnya satu bulan diminta 20 hari kerja, mereka hanya masuk lima sampai enam hari. Ini kalau kita lihat tidak mememenuhi syarat," kata Rudy.
Rudy menyesalkan rencana aksi mogok nasional oleh 350 orang mantan karyawan PT Garda Utama Nasional yang tergabung dalam FBTPI karena pemutusan hubungan kerja (PHK). Aksi ini bertujan menghambat pasokan BBM nasional menjelang Lebaran 2017.
Namun, ia menjamin kelancaran distribusi BBM menjelang Lebaran 2017 dengan rasio ketersediaan AMT yang dinilai aman, yakni 1.650 orang bertugas di Terminal BBM Plumpang, padahal rasio yang dibutuhkan untuk distribusi hanya 1.200 orang.
"Ada kelebihan suplai tenaga kerja pemborong ini kurang lebih 400 orang. Ya itu memang proses seleksinya juga mereka yang lakukan, saat ini 100 persen rasio terpenuhi dan tidak ada masalah," kata dia.
Selain itu, jaminan kelancaran operasional distribusi BBM meliputi Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, dan Sulawesi. (*)
Berita Terkait
Pertamina: Konsumsi BBM di Sumbar naik 44 persen saat Lebaran
Minggu, 21 April 2024 5:22 Wib
Pertamina salurkan bantuan bagi korban banjir lahar dingin Marapi
Senin, 8 April 2024 18:31 Wib
PT Pertamina bantu sembako korban banjir lahar dingin di Agam
Senin, 8 April 2024 6:05 Wib
Pertamina terapkan skema alternatif untuk daerah terdampak bencana
Sabtu, 6 April 2024 14:33 Wib
Pertamina cek kualitas BBM dua SPBU di Kota Padang
Jumat, 5 April 2024 19:12 Wib
Sinergi sambut Idul Fitri, Elnusa Petrofin dukung SATGAS RAFI 2024 Pertamina Patra Niaga
Rabu, 3 April 2024 12:04 Wib
Pertamina Patra Niaga menyediakan berbagai layanan khusus pemudik
Senin, 1 April 2024 15:26 Wib
Dukung distribusi energi jelang Idul Fitri, PTK pastikan ketersediaan marine services dan armada optimal
Senin, 1 April 2024 15:12 Wib