Bulog Sumbar Lanjutkan GSP Setelah Lebaran 2017

id Benhur Ngkaimi

Bulog Sumbar Lanjutkan GSP Setelah Lebaran 2017

Kepala Bulog Divre Sumbar, Benhur Ngkaimi. (ANTARA SUMBAR/Miko Elfisha)

Padang, (Antara Sumbar) - Badan Urusan Logistik Sumatera Barat (Sumbar) melanjutkan Gerakan Stabilitas Pangan (GSP) setelah lebaran 1438 Hijriah agar harga pangan tetap stabil.

"Programnya lanjut, tetapi arah dan tujuannya berbeda. Saat Ramadhan tujuannya menekan harga pasar, setelah lebaran untuk stabilisasi saja," kata Kepala Bulog Sumbar, Benhur Ngkaimi dihubungi dari Padang, Kamis.

Menurutnya GSP yang bertujuan menekan harga sejumlah komoditas pangan, berakhir H-3 lebaran. Gerakan itu dinilai cukup berhasil, karena hingga H-3 lebaran harga pangan relatif stabil di Sumbar.

Salah satu contoh, menurut dia, komoditas bawang putih yang tetap dijual Rp60 ribu perkilogram oleh pedagang sebelum Ramadhan, padahal pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp38 ribu perkilogram.

Harga itu bisa ditekan hingga Rp25 ribu perkilogram saat Bulog memasukkan 10 ton bawang putih ke sejumlah pasar di Sumbar.

Demikian juga dengan komoditas cabai yang tetap stabil bahkan cenderung murah di bawah Rp25 ribu perkilogram, padahal Ramadhan tahun lalu harganya bisa mencapai Rp80 ribu perkilogram hingga menjadi salah satu penyebab inflasi.

"Harga yang sudah stabil ini kita coba bantu untuk bisa dipertahankan dengan melanjutkan program GSP," tambahnya.

Mekanisme pelaksanaan GSP itu tetap seperti semula, yaitu menjual langsung pada masyarakat di pasar-pasar tradisional dan melalui mitra Bulog, salah satunya Rumah Pangan Kita (RPK).

Kepala Biro Perekonomian Sumbar, Heri Nofriadi mengakui harga pangan tahun 2017 paling stabil dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Ia menilai kebijakan pemerintah yang menetapkan HET untuk sejumlah komoditas, GSP yang dilaksanakan Bulog serta pasar murah yang digelar pemerintah daerah bersama pemangku kepentingan lain, menjadi instrumen penting dalam menciptakan stabilitas pangan tersebut.

Menurutnya, skema tersebut bisa dipertahankan tahun depan agar harga pangan tetap stabil. (*)