Pemkab Solok Beri Pembekalan Penyuluh Agama dan Dai

id MUI

Pemkab Solok Beri Pembekalan Penyuluh Agama dan Dai

Kepala MUI Sumatera Barat Gusrizal Guzahar mengukuhkan MUI Kabupaten Solok (Antara Sumbar/Tri Asmaini)

Arosuka, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat memberi pembekalan kepada 150 orang penyuluh agama dan 15 orang dai setelah pengukuhan Majelis Ulama Kabupaten tersebut pada Rabu Malam (21/6).

"Pada saat ini akan dibentuk dan diberi pembekalan kepada 150 orang Penyuluh Agama Islam dan 15 orang Da'i daerah terpencil," Kata Ketua Panitia Ilyasmadi di Arosuka, Kamis.

Ia mengatakan Ulama dan pemerintah harus saling bahu membahu untuk menciptakan negeri yg penuh dengan kebaikan.

"Harapan saya MUI Kabupaten Solok dapat mengaktifkan kembali Muzakaroh 2 bulan sekali dan siap hari raya akan diadakan rapat koordinasi antara ketua-ketua MUI kota dan kabupaten beserta para sekretaris umumnya untuk menentukan peta kegiatan dan gerakan MUI tahun 2018," ujarnya.

MUI berbeda dengan organisasi-organisasi yg ada, MUI adalah Forum bersama, harapannya bisa menyokong semua keputusan forum untuk kesejahteraan umat.

Sementara itu Kepala kemenag diwakili Kasubag TU, Fuadi Nawawi mengharapkan peran dan fungsi MUI kab. Solok yg baru dikukuhkan ini dapat berperan aktif ditengah masyarakat.

Ia menjelaskan fungsi penyuluh agama, yaitu sebagai informatif dan edukatif yaitu penyampai berita atau dakwah ke tengah masyarakat, Konsultatif sebagai tempat bertanya bagi masyarakat, Advokaftif memberikan pembelaan kepada umat dan agama.

Selain itu, untuk kelengkapan administrasi diharapkan kepada seluruh penyuluh agama yang ada untuk menyerahkan laporan bulanan, absensi dan resume perbulannya ke kemenag.

Sementara itu Bupati Solok Gusmal mengatakan Kepengurusan MUI Kab. Solok yang sempat fakum, diharapkan melalui Kerjasama MUI, Ulama dan penyuluh agama, bisa diciptakannya Kabupaten Solok menjadi masyarakat yang Qurani, masyarakat yg hanya berpedoman kepada Al-Quran dan Hadist.

MUI diharapkan segera membuat program kerja dan juga diminta untuk menjalankan program unggulan Pemda yakni gerakan Magrib al-Quran dan subuh mengaji.

"Harapan saya melalui penyuluh agama dapat menghilangkan penilaian negatif ditengah masyarakat terhadap agama islam, "agama islam bukanlah agama yg suka perang, bukan agamanya para teroris"," ujarnya.

Pada kesempatan ini ia juga menyampaikan pesan untuk dapat menggunakan kemajuan teknologi secara bijak.

"Selain itu, MUI juga dapat mensosialisasikan penyaluran zakat mal dan zakat penghasilan masyarakat ke Baznas Solok," ujarnya.

Ia menjelaskan tugas utama penyuluh agama adalah menciptakan shalat subuh berjamaah di lokasi tempat tinggalnya, mengajak masyarakat magrib mengaji dan isya jamaah, untuk penyiar agama di daerah terisolir, diharapkan bisa membantu mengajar di SD untuk materi pendidikan agama. (*)