Ternyata Sehat Itu Mudah dan Murah

id sehat

Ternyata Sehat Itu Mudah dan Murah

1.200 peserta dari klub Prolanis (Program pengelolaan penyakit kronis) mengikuti senam sehat yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan cabang Padang dalam rangka Hut BPJS ke 48 di Gor Haji Agus Salim Padang, Sabtu (27/8). (Antarasumbar/Pratiwi Tamela)

Padang (Antara Sumbar ) - Memasuki usia 65 tahun Gazali menjadi satu-satunya pria penghuni komplek perumahan karyawan salah satu BUMN yang masih sehat dan dapat mengisi masa pensiunnya dengan beragam aktivitas.

Hampir sebagian teman sejawatnya telah tiada karena meninggal dunia dan kalau pun ada yang masih hidup mereka hanya bisa beraktivitas dari atas kursi roda karena beragam penyakit yang di derita.

Namun Gazali saban hari selepas salat Subuh masih bisa menikmati udara segar dengan jalan pagi keliling komplek Perumnas Indarung Padang hingga bermain tenis meja barang satu sampai dua set melawan koleganya.

Di usia yang terbilang tak muda lagi ia masih bisa mengayuh sepeda menempuh rute hingga 15 kilometer setiap hari Ahad sekadar mengeluarkan keringat sembari menikmati pemandangan.

Tak hanya itu, di siang hari ia pun masih sempat menjemput cucu kesayangan pulang sekolah dan aktif sebagai pengurus RW yang cukup disibukan dengan beragam urusan sosial kemasyarakatan.

Ia merasakan betul kondisi kesehatan yang masih cukup baik hingga usia 65 tahun adalah buah dari kebiasaan sehari-hari sejak muda yang memang menjaga betul aktivitas, asupan makanan hingga rutin berolahraga.

Sejak muda ia terbiasa mengonsumsi sayur dan buah, serta selalu minum air putih hingga dua liter per hari sepadat apapun aktivitasnya. Tak lupa setiap pukul 21.00 pria berkaca mata itu telah tidur dan bangun sebelum Subuh.

Selain itu ia memang rutin berolahraga tiga kali seminggu mulai dari joging, tenis meja hingga sepeda. Kini pun ia menikmati hari tua dengan menyenangkan.

"Kalau ada sakit sesekali biasanya demam atau flu," katanya.

Kebiasaan hidup sehat yang tertanam sejak muda tersebut merupakan bentukan istrinya yang sehari-hari menjalani profesi sebagai apoteker. Berkat mengikuti anjuran sang istri Gozali bisa dibilang amat jarang jatuh sakit apalagi yang mengharuskan ia dilarikan ke rumah sakit.

Ia pun menggagas program hidup sehat di tingkat RW dengan mengusulkan sejumlah kegiatan mulai dari pengadaan meja tenis sampai membuat jadwal olahraga bersama warga.

Ajakannya disambut positif oleh warga. RW tersebut kini punya satu unit meja tenis dan lapangan berukuran 10 meter kali 15 meter yang bisa digunakan untuk berolahraga mulai dari bulu tangkis hingga joging.

Setiap Sabtu dan Minggu ramai warga memanfaatkan fasilitas tersebut dan berolahraga bersama.

Gazali memahami apa yang dilakukan merupakan bagian dari kampanye hidup sehat yang digaungkan pemerintah.

Kalau sudah sakit walaupun ada uang untuk berobat tetap tidak enak, percayalah sehat itu jauh lebih menyenangkan, ujarnya.

Sementara Duta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Ade Rai mengemukakan penerapan pola hidup sehat sebenarnya mudah dan murah karena jika seseorang sakit maka biaya yang dikeluarkan untuk mengobati jauh lebih mahal.

"Ketika seseorang mengalami gagal ginjal harus menjalani cuci darah, biaya yang dikeluarkan sekitar Rp1,4 juta dan itu wajib dua kali seminggu sampai sembuh," katanya.

Menurutnya sehat itu bukan tujuan melainkan syarat, karena ketika seseorang sehat ia dapat bekerja, memberikan kebaikan bagi orang banyak serta berkarya.

Ia memaparkan sehat adalah kemampuan memberikan dan menciptakan kesenangan pada organ tubuh yang dapat diperoleh dengan berolahraga, mengonsumsi makanan yang baik dan istirahat cukup.

"Mencari sehat saat masih dimiliki mudah dan murah namun ketika sudah pergi menjadi mahal dan susah diperoleh dan belum tentu sembuh," kata dia.

Ia mengibaratkan sakit itu seperti seseorang yang sudah jatuh kemudian tertimpa tangga karena selain tidak enak juga harus mengeluarkan biaya agar kembali sehat.

"Saat seorang perempuan membeli barang-barang mahal itu dipandang konsumtif, padahal ada yang jauh lebih konsumtif yaitu ketika orang sakit rela mengeluarkan uang berapa pun demi mendapatkan kesehatan," ujarnya.

Ia menerangkan selama ini penyebab sakit dua hal yaitu sesuatu yang berasal dari luar seperti kecelakaan dan penyakit kronis yang disebabkan ulah diri sendiri.

"Paling banyak orang sakit disebabkan ulah sendiri, kalau ada yang mengatakan itu faktor umur sebenarnya akibat perlakuan saat muda, seandainya sejak awal menerapkan pola hidup benar maka akan memetik sehat di masa tua," kata dia.

Ia memberikan analogi kendaraan kuno memiliki nilai yang tinggi karena dirawat secara baik oleh pemiliknya demikian juga tubuh manusia.

"Oleh karena itu selagi masih sehat jauh lebih mudah untuk menerapkan pola hidup baik guna untuk mencegah terserang penyakit," katanya.

Namun uniknya ada orang makan sembarangan, istirahat kurang, yang pria merokok bahkan memakai narkoba dan minuman keras, begitu mendapat masalah pada tubuh justru menyalahkan BPJS Kesehatan, padahal sakit yang dialami karena ulah sendiri, lanjut dia.

Ia mengatakan saat ini penyakit yang banyak terjadi adalah obesitas atau kelebihan berat badan, sehingga organ tubuh bekerja lebih berat.

Menurutnya kunci untuk hidup sehat adalah menjaga makanan yang masuk ke tubuh karena jika semua masuk ibarat rumah akan menyebabkan banyak sampah yang masuk.

Lalu meningkatkan aktivitas fisik dengan berolahraga secara rutin dan beristirahat dengan cukup dan berkualitas.

Ia memandang sukses itu bukan ketika sakit kemudian dibiayai oleh negara melainkan ketika seseorang menerapkan pola hidup sehat sehingga terjauh dari sakit.