Pemberantasan Premanisme Jadi Prioritas Kepariwisataan Padang

id Medi Iswandi

Pemberantasan Premanisme Jadi Prioritas Kepariwisataan Padang

Kepala Disbudpar Kota Padang, Medi Iswandi. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Padang, Sumatera Barat, Medi Iswandi mengatakan pemberantasan tindakan premanisme akan menjadi prioritas pemerintah daerah dalam mengelola kepariwisataan.

"Tindakan preman yang melakukan pungutan liar dan meresahkan pada libur Lebaran 2017, tidak boleh terjadi lagi," ujarnya menanggapi oknum masyarakat yang mengganggu wisatawan di Pantai Air Manis pada libur Lebaran baru lalu, di Padang, Selasa.

Dia menyebutkan sejak 2014 pemerintah telah berusaha memberantas premanisme di objek wisata seperti kemunculan tukang parkir liar, pemeras, dan mahalnya tarif jasa.

Pemda setempat, misalnya, membinatukang parkir liar di pantai Padang yang kerap mematok tarif di luar ketentuan.

Sejauh ini, kata Kadispar, pembinaan tersebut berdampak mengurangi tukang parkir liar, dan telah diawasi oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Meskipun demikian dia mengakui di Pantai Purus dan Cimpago, saat libur tukang parkir liar tidak bisa dicegah mengingat masih terbatasnya lahan parkir serta minimnya petugas pengawas.

Akan tetapi pihaknya sedang menata dan menyiapkan lahan parkir yang kapasitasnya bisa mencapai ribuan kendaraan.

"Terkait pemerasan, telah ada pengawasan dari polisi wisata dan polisi pamong praja," ujarnya.

Hanya saja ujarnya, pada beberapa lokasi seperti di Pantai Air Manis pengawasannya akan lebih ditingkatkan.

Menurutnya keberadaan oknum masyarakat yang memeras wisatawan seperti libur lebaran lalu harus dihadapi dengan tenang dan secara persuasif agar tidak terjadi konflik.

"Tidak hanya di pantai, objek wisata lain seperti arena bermain, kolam pemandian, pusat perbelanjaan dan tempat penginapan juga diupayakan untuk memberantas premanisme," kata dia.

Di sisi lain Medi menambahkan selain premanisme, persoalan penting yang harus diselesaikan terkait perilaku wisatawan yang negatif seperti membuang sampah di sembarang tempat.

Menurut dia adanya keluhan pengunjung beberapa waktu lalu seharusnya menjadi kesadaran untuk ikut memungut sampah dan membuang pada tempatnya.

Dalam hal ini pihaknya telah menyediakan tong sampah di beberapa lokasi serta mengarahkan rumah makan untuk menyediakannya. (*)