Belum Ditemukan Penyebab Sungai Batang Pulakek Berlumpur

id Sungai Berlumpur, Solok Selatan, Sumatera Barat

Belum Ditemukan Penyebab Sungai Batang Pulakek Berlumpur

Sejumlah anak bermain di Sungai Batang Pulakek, Nagari Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, yang tercemar lumpur sejak seminggu yang lalu. (ANTARA SUMBAR/Istimewa)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan, Sumatera Barat melalui tim yang dibentuk belum menemukan penyebab air sungai Batang Pulakek berlumpur yang terjadi sejak seminggu yang lalu.

"Tim yang kami bentuk sudah melakukan penelusuran sungai Batang Pulakek hingga batas Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) tetapi kami belum menemukan penyebab air sungai ini berlumpur," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Solok Selatan, Jon Kapi di Padang Aro, Rabu.

Sungai Batang Pulakek yang airnya bercampur lumpur diketahui sejak Kamis (29/6).

Ia menambahkan pihaknya juga sudah mengambil sampel air untuk dilakukan uji laboratorium guna mengetahui zat apa saja yang terkandung.

"Kami belum memiliki alat untuk meneliti air tersebut sehingga harus dikirim ke provinsi," lanjut dia.

Ia menyebutkan penelusuran mulai dari Pekonina hingga batas kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Kendati menemukan titik longsor, namun tim belum menemukan penyebab air sungai tersebut berlumpur. Pada penelusuran tersebut juga tidak ditemukan perambahan liar.

"Longsor itu bukan penyebab air sungai keruh," ujarnya.

Ia menyebutkan rencananya Kamis (6/7) pihaknya akan kembali melakukan penelusuran sungai yang keruh tersebut.

Sungai Batang Pulakek digunakan masyarakat sekitar sungai untuk mandi cuci kakus (MCK).

Sementara itu Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kerinci Seblat Wilayah IV Solok Selatan, David menjelaskan pihaknya belum menerima permohonan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) dari pemerintah setempat untuk melakukan penelusuran sungai.

Pihak TNKS, tambahnya juga belum menemukan sumber atau penyebab keruhnya aliran sungai ini. (*)