Nofrica Yanti Jadikan Kejurnas Paralayang Indonesia Terbuka Sebagai Persiapan Asian Games

id Paralayang, Paralayang Indonesia Terbuka, Nofrica Yanti

Nofrica Yanti Jadikan Kejurnas Paralayang Indonesia Terbuka Sebagai Persiapan Asian Games

(ANTARA FOTO/Maril Gafur)

Painan, (Antara Sumbar) - Atlet paralayang dari Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Nofrica Yanti menjadikan Kejuaraan Nasional Paralayang Indonesia Terbuka yang digelar di daerah itu sebagai pematangan persiapan untuk Asian Games 2018.

"Keikutsertaan saya pada kejuaraan tersebut sebagai ajang mematangkan persiapan menjelang pelaksanaan Asian Games 2018," ujarnya di Painan, Sabtu.

Selain itu, dia menargetkan mampu menjuarai even yang untuk mempopulerkan objek wisata Puncak Langkisau itu.

Kejuaraan Nasional Paralayang Indonesia Terbuka yang digelar dari 13-16 Juli 2017 di Kecamatan IV Jurai, Pesisir Selatan, sebagai upaya pemerintah kabupaten setempat dalam memopulerkan objek wisata di daerah itu.

"Berjuang meraih hasil terbaik sembari mematangkan persiapan," ujar Nofrica.

Sebagai atlet Asian Games yang akan membawa negara, ia terus mematangkan persiapan mulai dari berlatih mandiri di daerah asalnya hingga latihan rutin di Puncak Bogor, Jawa Barat selama 20 hari setiap bulannya.

Ditunjuknya dirinya sebagai atlet paralayang Asian Games berdasarkan surat Federasi Aero Sport Indonesia nomor 1612A/PGDI/2016 tanggal 25 Desember 2016.

Semenjak itu latihan terus dimaksimalkan, ia yakin akan meraih hasil terbaik pada Asian Games 2018.

Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni menyebut Nofrica merupakan salah satu atlet kebanggaan daerah itu karena berbagai prestasi tidak hanya mengharumkan nama kabupaten namun juga Indonesia.

"Walau perempuan dan memiliki dua anak namun semangat yang dimilikinya luar biasa. Terakhir ia menyabet peringkat lima Piala Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang seri II di Serbia 6-9 April 2017 dan meraih juara satu pada Kejuaraan Paralayang Internasional di Kabupaten Agam, Sumatera Barat 5-8 Mei 2017," katanya.

Bupati menyebutkan Kejuaraan Nasional Paralayang Indonesia Terbuka diikuti 104 peserta dan delapan diantaranya merupakan atlet dari Arab Saudi, sementara selebihnya merupakan atlet utusan dari 11 provinsi di Indonesia.

Menurutnya, kejuaraan tersebut selain untuk mengukur keterampilan atlet, di sisi lain juga sebagai upaya mempopulerkan objek wisata di daerah itu melalui atlet timnya. (*)