212 Calon Haji Payakumbuh Berangkat 11 Agustus

id haji

212 Calon Haji Payakumbuh Berangkat 11 Agustus

Ilustrasi - Pemberangkatan haji. (Antara)

Payakumbuh, (Antara Sumbar) - Sebanyak 212 calon haji Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, dijadwalkan berangkat menuju tanah suci pada 11 Agustus 2017.

Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag) Payakumbuh, Jufrimal di Payakumbuh, Jumat, mengatakan satu hari sebelumnya atau pada 10 Agustus calon haji sudah berangkat dari daerah asalnya menuju Embarkasi Padang.

"Tahun ini jamaah dari Payakumbuh tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 13 bersama calon haji dari Kota Padang Panjang. Calon haji terlebih dahulu menuju Madinah, karena masuk gelombang pertama," kata dia.

Ia mengatakan jadwal keberangkatan calon haji sesuai dengan jadwal yang ditetapkan penyelenggara haji di Indonesia.

Menurutnya semua calon haji sudah memenuhi dan menjalankan segala tahap serta kewajiban mereka sebelum berangkat ke tanah suci, mulai dari pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH), latihan manasik, hingga pemeriksaan kesehatan.

Kemudian administrasi pemberangkatan baik itu penerbitan paspor dan visa bagi jamaah calon haji sudah rampung.

Ia mengimbau calon haji di daerah tersebut untuk menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah tersebut sehingga selamat sampai pulang ke kampung halaman.

Selanjutnya iminta agar membawa barang-barang secukupnya agar tidak kesusahan selama di tanah suci.

Ia juga mengajak calon haji untuk terus menambah ilmu (khusus tentang berhaji) agar dapat melaksanakan ibadah dengan maksimal. Selain itu menaati seluruh peraturan selama pemondokan dan menjalan ibadah, menjaga persatuan, serta tidak melakukan hal-hal yang merusak ibadah haji.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam mengimbau calon haji untuk menjaga kesehatan karena pada musim haji tahun ini cuaca di Arab Saudi mencapai 50 derajat celsius.

Ia mengatakan calon juga disarankan untuk banyak minum air putih agar mencegah dehidrasi dan mengurangi aktivitas yang tidak penting.

Dengan menjaga kondisi kesehatan dan terhindar dari dehidrasi itu, tujuannya agar dapat melakukan ibadah dengan khusyu, terlebih pada proses ibadah yang menguras energi seperti wukuf di Padang Arafah. (*)