Komunitas "Trashbag" Ajak Pendaki Lakukan Aksi Bersih

id pendaki

Komunitas "Trashbag" Ajak Pendaki Lakukan Aksi Bersih

Beberapa Anggota Trashbag Comunity Sumatera Barat melakukan aksi bersih Gunung di Gunung Marapi Tanah Datar. Pada 17 Agustus 2017 komunitas tersebut kembalu melakukan hal serupa di Gunung Talang Kabupaten Solok. (Ist)

Padang, (Antara Sumbar) - "Trashbag Community" Dewan Pengurus Daerah Sumatera Barat (Sumbar) atau komunitas yang aktif menyuarakan kebersihan gunung mengajak seluruh pendaki agar membawa kembali sampahnya turun selama melakukan aktivitas pendakian.

"Kami selama ini memperhatikan banyak dari pendaki-pendaki yang naik gunung membuang sampahnya sembarangan atau menumpukkannya di sekitar tenda," kata Ketua Trashbag Community DPD Sumbar, Rozi Erdus Chaniago di Padang, Kamis.

Ia yang juga merupakan Duta Wisata Kabupaten Solok itu menjelaskan masalah banyaknya sampah di gunung merupakan masalah bersama, karena sudah merupakan kewajiban dan tugas dari pendaki untuk membawa sampahnya kembali turun.

Kalau hanya mengandalkan aksi bersih dari komunitas-komunitas maupun kelompok pecinta alam dan mahasiswa pecinta alam, kata dia tidak akan berdampak secara signifikan kepada kebersihan gunung.

"Namun untuk memberi motivasi kepada pendaki lain, aksi-aksi bersih gunung harus sering dilakukan," ujar dia.

Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan aksi bersih yang diberi nama sapu jagad di Gunung Talang Kabupaten Solok pada 19 sampai 20 Agustus 2017.

"Ini merupakan kegiatan dari Trashbag Community pusat seluruh Indonesia dibawah arahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," jelasnya.

Kebetulan untuk Sumbar, ujarnya aksi sapu jagad ini dilakukan di Gunung Talang dan juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok.

Ia menyempaikan dalam kegiatan tersebut Trashbag Community bersama simpatisan yang ikut akan membersihkan area camping Gunung Talang beserta jalur pendakian dan membawa sampah turun, kemudian juga memotivasi pendaki lain agar lebih peduli lingkungan.

"Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solok juga melakukan kegiatan pendakian bersama sehingga jika ada koordinasi tentunya massa yang dikerahkan untuk sapu jagad juga akan bertambah," lanjutnya.

Menurutnya kebersihan gunung semuanya tergantung niat dari masing-masing pendaki ketika mendaki gunung. "jika mendaki hanya untuk berfoto-foto ya hanya itu yang akan mereka lakukan.

Namun, pendaki yang benar-benar peduli dengan alam akan menjaga kebersihan gunung, minimal sampahnya sendiri.

"Jangan sampai sampah kita dibebankan kepada orang lain," jelasnya.

Sementara salah seorang yang hobi mendaki gunung, Fauza Hafni (22) mengatakan selama ini ketika mendaki dirinya memang sering melihat pendaki membuang sampah sembarangan.

"Saya memang tidak sering melakukan kegiatan aksi bersih, namun untuk sampah sendiri saya pasti membawa turun," katanya.

Ia menyebutkan ketika mendaki seseorang mampu membawa beban berat, maka seharusnya ketika turun juga harus mampu membawa sampah yang beratnya tidak seberapa. (*)