Rasio Elektrifikasi Mentawai 100 Persen Pada 2045

id Yudas Sabaggalet

Rasio Elektrifikasi Mentawai 100 Persen Pada 2045

Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) menargetkan rasio elektrifikasi di daerah itu mencapai 100 persen pada 2045 dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan.

"Sekarang rasio elektrifikasi Mentawai baru 32 persen. Sekitar 30 desa masih belum teraliri listrik," kata Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet di Padang, Kamis.

Ia menambahkan itu usai menghadiri rapat koordinasi pembangunan daerah dengan gubernur Sumbar.

Menurutnya tiga sumber energi terbarukan harus dimaksimalkan untuk mewujudkan target itu. Sumber energi itu masing-masing biomassa, mikro dan mini hidro serta tenaga angin.

Biomassa menggunakan tanaman bambu sebagai sumber energi mulai dikembangkan pada tiga desa di Mentawai. Pengembangannya mendapat bantuan hibah dari Amerika Rp120 miliar.

Sementara aliran sungai untuk mikro dan minihidro cukup tersedia. Kemudian tenaga angin juga bisa dimanfaatkan terutama untuk daerah pesisir pantai Barat.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kepulauan Mentawai, Naslindo Sirait mengatakan saat ini Pemkab Kepulauan Mentawai telah menyusun Rencana Umum Energi Daerah (RUED).

Didalamnya ada rencana meningkatkan rasio elektrifikasi di daerah itu hingga 2045.

Sebelumnya Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menyebutkan pihaknya akan membantu pembangunan Mentawai sesuai kewenangan.

"Batasannya adalah kewenangan. Kalaupun anggaran tersedia, kewenangan tidak ada, bantuan tidak bisa diberikan," ujar dia.

Ia meminta semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Sumbar untuk memetakan kewenangan masing-masing instansi untuk membantu Mentawai.

Sementara itu Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Sumbar, Reti Wafda mengungkapkan guna membantu percepatan pembangunan kelistrikan di provinsi itu, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memberikan bantuan pendirian PLTB pada 10 titik.

"Empat titik telah teralokasikan untuk Pesisir Selatan dan Agam. Sisa enam lagi diharapkan untuk Mentawai," lanjut dia.

Namun, ada syarat yang dipenuhi daerah yaitu membantu membangun tapak tiang untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu.

Kalau Mentawai bersedia, tim LIPI dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang berkunjung akhir Agustus 2017 akan diarahkan ke kabupaten kepulauan itu.

Selain kebutuhan terhadap listrik, Bupati Mentawai mengatakan daerah itu juga butuh peningkatan infrastruktur dan telekomunikasi. (*)