Tujuh Bulan, 70 Kebakaran Rumah Terjadi di Padangpariaman

id Kebakaran, Padangpariaman

Tujuh Bulan, 70 Kebakaran Rumah Terjadi di Padangpariaman

Ilustrasi - (ANTARA SUMBAR/ZULHAM BENI KUSUMA)

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat mencatat 70 kasus kebakaran di daerah itu yang terjadi pada periode Januari hingga Agustus 2017.

"Sedangkan 2016, kasus kebakaran terjadi lebih dari 120 kasus," kata Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Disatpol PP dan Damkar) Padangpariaman, Rianto di Parit Malintang, Sabtu.

Ia mengatakan kebakaran tersebut sebagian besar terjadi karena hubungan arus pendek akibat produk elektronik yang digunakan masyarakat melebihi kapasitas kabel.

Ia menjelaskan penggunaan satu terminal listrik seharusnya digunakan untuk satu sampai empat colokon sedangkan kabelnya harus diganti secara berkala.

Namun pihaknya sering menemukan satu terminal listrik digunakan masyarakat untuk delapan colokan guna menyalakan delapan peralatan elektronik.

"Parahnya, terminal dan kabel yang digunakan tidak memenuhi standar sehingga mudah terbakar," katanya.

Ia berharap masyarakat terutama pedagang di pasar tradisional memastikan kondisi kabel aliran listrik di rumah dan kedainya serta bila perlu mengganti kabel listriknya secara berkala dengan menggunakan produk berkualitas.

Menurutnya apabila masyarakat memilih menggunakan produk elektronik berkualitas maka masalah hubungan arus pendek akan teratasi.

Kepala Bidang Kebakaran Disatpol PP dan Damkar Padangpariaman, Edison mengatakan kesadaran masyarakat memang dibutuhkan dalam pencegahan kebakaran.

Selain itu, lanjutnya pengetahuan mereka dalam menangani kebakaran juga diperlukan karena masyarakat sekitar dapat memberikan pertolongan pertama kepada korban kebakaran.

"Karena itu pada Kamis (3/8) kami menyosialisasikan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran kepada masyarakat perwakilan dari masing-masing kecamatan dan nagari," ujarnya.

Ia menjelaskan pada simulasi itu pihaknya melakukan simulasi penanggulangan kebakaran baik secara tradisional maupun modern.

Selain itu, peserta juga dilatih memahami penyebab kebakaran guna memadamkan api untuk pertolongan pertama.

"Karena beda penyebab kebakaran maka beda pula penanggulangannya," kata dia. (*)