SDN Pauh Terima Penghargaan Adiwiyata Mandiri

id Adiwiyata Mandiri

Lubuk Sikaping, (Antara Sumbar) - Sekolah Dasar (SD) Negeri 10 Pauh Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri 2017 karena dinilai baik dalam pengelolaan lingkungan yang ada di sekolah itu.

Kepala SDN 10 Pauh Lubuk Sikaping Martini di Lubuk Sikaping, Selasa, mengatakan sangat bersyukur atas penghargaan Adiwiyata Mandiri ini.

"Alhamdulillah kita kembali mendapat penghargaan Adiwiyata Mandiri tahun 2017 dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI," tambahnya.

Menurutnya, keberhasilan ini merupakan hasil perjuangan dan kerja keras dari seluruh pihak sekolah.

"Ini juga tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah khususnya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman," lanjutnya.

Ia menjelaskan sebelumnya SD N 10 Pauh juga telah berhasil meraih penghargaan Adiwiyata tingkat Kabupaten Pasaman pada tahun 2014, Adiwiyata tingkat Provinsi Sumbar pada 2015 dan Adiwiyata tingkat Nasional pada 2016.

"Dengan beberapa penghargaan tersebut maka kami terus melakukan persiapan untuk penilaian sekolah Adiwiyata Mandiri ini. Berkat perjuangan yang keras dan kekompakan dari para guru, pelajar dan masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan sekolah kita berhasil meraih Adiwiyata Mandiri 2017," sebutnya.

Selan itu, pihaknya telah melakukan berbagai program untuk meraih Adiwiyata Mandiri seperti persiapan fisik dan pembinaan terhadap 15 sekolah Adiwiyata di daerah itu.

"Dari yang 15 sekolah yang kita bina tersebut sudah ada yang berhasil meraih Adiwiyata ditingkat kabupaten, provinsi, dan juga nasional," ujarnya.

Ia mengatakan persiapan fisik itu berupa kelengkapan taman dan hal-hal yang mendukung untuk sekolah Adiwiyata lainnya serta dilanjutkan dengan pengisian beberapa aplikasi penilaian.

"Salah satu aplikasi penilaian itu yakni pembuatan taman sekolah yang melibatkan masyarakat sekitar sekolah," terangnya.

Pihaknya juga memberikan pembinaan kepada para pelajar untuk menjaga kebersihan lingkungan dan pembuatan pupuk kompos dari sampah organik.

"Pupuk kompos tersebut dibuat dalam bentuk cair dan kering. Pupuk kompos buatan tersebut dimanfaatkan untuk seluruh taman yang ada di lingkungan sekolah," ungkapnya.

SDN 10 Pauh Lubuk Sikaping juga telah memiliki Rumah Hydroponik yang dikelola langsung oleh pelajar yang ditanami dengan sayuran hijau dan tanaman hias.

"Kita juga memberikan pembinaan kepada para pelajar untuk membuat keterampilan dari memanfaatkan sampah pelastik seperti membuat boneka, hiasan bunga, alas meja dari bahan plastik dan membuat Asbak dari batok kelapa. Ini bertujuan untuk mengembangkan bakat dan kreatifitas peserta didik," katanya. (*)