Padang, (Antara Sumbar) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno menjamin kemudahan berinvestasi di wilayahnya berupa perizinan, percepatan pembebasan lahan, pasokan ketersediaan energi atau listrik, hingga iklim kerja dan persoalan buruh.
"Investor jangan dipersulit, sebaliknya harus diberikan kemudahan sehingga mereka mau menanamkan modal dan menjalankan usahanya di daerah kita," katanya di Padang, Kamis.
Ia mengatakan semakin banyak investor menanamkan modal maka memberikan dampak besar terhadap kemajuan dan perkembangan kota maupun kabupaten, disamping itu juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain beri kemudahan, ia mengatakan akan berikan jaminan keamanan sehingga investor tidak berfikir dua kali untuk menanamkan modalnya.
"Jaminan keamanan juga tidak kalah penting dalam perannya mendatangkan investor, karena jika situasi dan kondisi aman maka investor akan datang sendirinya," katanya.
Dikatakannya, saat ini kondisi Sumbar dibeberapa sektor cukup memberikan nilai positif diantaranya, pada destinasi wisata, jumlah hunian hotel, dan kunjungan wisatawan.
"Sejumlah sektor tersebut saat ini cukup mengalami peningkatan kualitas dan kuantitasnya," katanya.
Dengan beberapa kemajuan dan perkembangan tersebut, ia mengharapkan adanya investor yang merlirik sehingga perlu disikapi dengan membangun kenyamanan dan kemudahan untuk prosesnya kedepan.
Sementara Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BKPM PPT) Sumbar Maswar Dedi menyebutkan target investasi ke Sumbar pada 2017 sebesar Rp6,5 triliun yang berasal dari investor dalam dan luar negeri.
Sampai Juli baru sebanyak 20 persen target investor yang tercapai dari Rp6,5 triliun, sebenarnya sudah bisa mencapai angka 40 persen namun ada beberapa kendala yang perlu diselesaikan.
Namun demikian, ia mengatakan realisasi invenstasi dari Supreme Energy yang sebanyak Rp1,8 triliun jika dimasukan ke triwulan ke-3 bisa-bisa pencapaian target bertambah hingga 70 persen.
Jika diamati, kata dia, untuk investasi terbesar Sumbar saat ini berasal dari pengembangan energi panas bumi (geothermal) di Solok Selatan.
Selain itu beberapa investasi di Sumbar yang memegang peran terbesar lainnya yakni dari sektor industri crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit, karet, perdagangan, hotel, dan pariwisata.
Terkait fokus Sumbar saat ini, ia mengatakan pihak pemerintahan provinsi memang tengah fokus mengembangkan sektor pariwisata untuk mendatangkan para investor.
"Sebagai contoh saat ini beberapa daerah di Sumbar menjadi target promosi kami seperti, kawasan wisata di pantai Padang, Mandeh, nantinya diharapkan ada investor yang menanamkan modal di destinasi wisata tersebut," katanya.
Namun yang jelas, ia mengatakan Sumbar tentu harus punya studi kelayakan, dan urusan tanah. Karena biasanya persoalan tanah ini menjadi penghambat masuk investor di Sumbar, maka dari itu harus dituntaskan dulu sebelum dipromosikan.
"Mudah-mudahan bisa kita bisa bantu investor yang bermasalah pada urusan tanah ini," ujarnya. (*)
Berita Terkait
Gubernur Mahyeldi Tegaskan Penyempurnaan Nama Masjid Raya sebagai Wujud Penghargaan atas Jasa Besar Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi
Jumat, 19 April 2024 6:24 Wib
Buka Musrenbang Terintegrasi, Gubernur Mahyeldi Jabarkan Delapan Langkah Utama Mewujudkan Mimpi Besar Sumbar 2045
Jumat, 19 April 2024 6:21 Wib
Sawahlunto raih prestasi pembangunan, penurunan kemiskinan ekstrem dan stunting
Kamis, 18 April 2024 11:53 Wib
Gubernur Sumbar: Cuaca ekstrem dapat pengaruhi inflasi di daerah
Kamis, 18 April 2024 10:51 Wib
Gubernur: Eskalasi Timur Tengah tidak berdampak langsung bagi Sumbar
Kamis, 18 April 2024 10:19 Wib
Pemprov Sumbar akan bangun cekdam antisipasi banjir lahar dingin
Kamis, 18 April 2024 9:14 Wib
BI sebut tekanan inflasi Sumbar turun setelah Lebaran
Kamis, 18 April 2024 9:13 Wib
Peningkatan kendaraan alasan ubah rute one way Padang-Bukittinggi
Kamis, 18 April 2024 5:14 Wib