Pejabat: Jamaah Haji Diharapkan Menjadi Motivator Agama

id haji

Pejabat: Jamaah Haji Diharapkan Menjadi Motivator Agama

Ilustrasi - Berangkat haji. (Antara)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat, Muhammad Nur berharap para calon jamaah haji asal daerah itu menjadi motivator agama setelah menunaikan Rukun Islam kelima tersebut.

"Setelah mereka menunaikan ibadah haji, tentunya memiliki ilmu pengetahuan dan kecerdasan spritual yang baik, diharapkan berguna bagi umat muslim yang lain," kata dia, di Pariaman, Kamis.

Hal itu katanya, berlandaskan ilmu yang bermanfaat sangat baik apabila disampaikan pula kepada muslim lainnya. Pihaknya menilai selama ini implementasi pengetahuan yang diperoleh selama menunaikan ibadah haji belum tersampaikan secara maksimal kepada muslim lainnya.

Sebagai contoh ujar dia, 116 calon jamaah haji asal Kota Pariaman yang berangkat ke tanah suci bisa menjadi duta muslim di daerah masing-masing setibanya di tanah air.

"Setidaknya mereka yang telah menunaikan ibadah haji bisa menggerakkan masyarakat ke arah yang positif seperti mengajak Magrib Mengaji," kata dia.

Hal itu ujarnya bertujuan menjadikan Kota Pariaman sebagai daerah yang agamis. Apalagi hal tersebut sejalan dengan visi misi daerah itu menjadikan daerah tujuan wisata berbasis lingkungan, ekonomi kreatif dan agama.

Terkait keberangkatan calon jamaah haji di daerah itu, pihaknya mengingatkan agar membawa kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebagai salah satu upaya penanganan kesehatan.

Secara umum katanya, 116 calon jamaah haji tersebut telah melalui seluruh rangkaian tahapan. Termasuk dua kali pemeriksaan di Dinas Kesehatan dan Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) setempat.

Sementara itu Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman mengingatkan agar seluruh calon jamaah haji agar menjaga kekompakkan selama di tanah suci.

Apalagi kata dia, suhu di daerah itu sangat berbeda dengan di tanah air yang mencapai 48 derajat celsius, sehingga kekompakkan antar jamaah sangat dibutuhkan.

"Ibadah haji identik sekali dengan persiapan fisik dan mental, oleh karena itu kesehatan harus dikontrol agar tidak mudah sakit," ujarnya. (*)