Pariaman Kembangkan Kreativitas Melalui Sehari Bersama Anak

id Sehari Bersama Anak

Pariaman Kembangkan Kreativitas Melalui Sehari Bersama Anak

Wali Kota Pariaman Mukhlis Rahman didampingi Ketua Tim Penggerak PKK setempat Dafreni Afdal memberikan arahan dan bingkisan kepada anak dalam kegiatan One Day For Children, Senin (14/8). Kegiatan tersebut bertujuan untuk membantu mengembangkan kreativitas otak kiri dan kanan anak. (Foto Humas)

Pariaman, (Antara Sumbar) - Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Delima, Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) memaksimalkan upaya pengembangan kreativitas anak melalui even One Day For Children atau Satu Hari Bersama Anak di daerah itu.

"Kegiatan ini bertujuan untuk membantu mengembangkan kreativitas otak kiri dan kanan anak," kata Direktur RPSA Delima, Fatmiyeti Kahar di Pariaman, Senin.

Ia menyebutkan upaya pengembangan kreativitas anak tersebut pertama kali diadakan di Kota Pariaman secara swadaya untuk mengingatkan serta menggugah kepedulian masyarakat tentang pentingnya pemenuhan dan perlindungan akan hak-hak anak.

Kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan kreativitas anak diantaranya penampilan kesenian, gendang tasa, tari kreasi dan senam anti narkoba.

Selain itu juga terdapat sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba terhadap generasi muda oleh Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Padu Jiwa dari Kota Bukittinggi sebagai pemerhati pemakai narkoba.

Anak-anak yang menjadi target dalam kegiatan itu di antaranya 12 anak binaan RPSA serta sekitar 250 anak panti asuhan, Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) di Kota Pariaman dan sekitarnya.

Ia menjelaskan pengembangan kreativitas anak sejak dini penting untuk dilakukan sebab hal itu menjadi langkah awal pemenuhan kebutuhan kasih sayang dan perhatian terhadap anak.

"Hal itu akan berimbas pada proses mental dan tumbuh kembang anak ke depannya," ujar dia.

Ia berharap dengan adanya kegiatan One Day For Children secara swadaya, pemerintah dan masyarakat setempat dapat lebih peduli terhadap perkembangan anak.

Secara umum, ia menyebutkan untuk binaan dari RPSA Delima, saat ini terdapat 19 anak korban kasus asusila yang berasal dari Kabupaten Padangpariaman dan empat dari Kota Pariaman. Empat anak tersebut meliputi korban tindakan asusila dan kasus penelantaran anak.

Sementara itu, Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman mengatakan melalui kegiatan One Day For Children dapat ditekankan bahwa semua anak itu sama, baik yang mengalami kekerasan, kurang beruntung atau pun dalam kondisi hidup normal.

"Semua anak di Kota Pariaman mempunyai hak yang sama dalam penerimaan kasih sayang. Baik yang tinggal di panti asuhan, di RPSA ataupun tinggal dengan orang tua dan keluarganya," kata dia.

Ia mengimbau setiap orang tua dan masyarakat secara umum untuk memberikan hak anak sepatutnya agar dapat menghindari dan mengatasi masalah-masalah sosial dan akhlak tidak baik.

"Tanamkan pula nilai-nilai agama dan moral sedini mungkin agar mereka menjadi generasi penerus yang lebih baik," ujarnya. (*)