Jakarta, (Antara Sumbar) - Ketua DPR Setya Novanto memberikan pesan kemerdekaan bahwa masyarakat harus waspada terhadap pihak-pihak yang sibuk menularkan virus apatisme, sinisme, dan skeptimisme serta menyebarkan fitnah dan "hoax" di berbagai media sosial.
"Keberagaman yang merupakan rahmat dari Tuhan YME, malah digunakan untuk memunculkan sukuisme yang sempit, pertentangan agama maupun kepicikan wawasan," kata Novanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan sikap seperti itu harus dihilangkan karena bisa menghasut dan memecah belah anak bangsa, merusak hakikat kemerdekaan, persatuan dan kesatuan bangsa yang sudah dengan susah payah kita dapatkan.
Menurut dia, sejarah menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang gigih merakit dan meledakkan semangat perjuangan, bangsa yang dikenal dengan budi pekerti, keramahan, dan keberadabannya.
"Sikap inilah yang harus kita lestarikan. Kita tentu tidak ingin mewariskan perpecahan kepada generasi bangsa," ujarnya.
Ketua Umum DPP Partai Golkar itu mengatakan di kemerdekaan Indonesia yang berusia ke-72 tahun, masyarakat harus menyegarkan kembali rasa persaudaraan sesama anak bangsa, membudayakan kembali ideologi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Hal itu, menurut dia, karena banyak tantangan dan ancaman yang dihadapi dalam mengisi kemerdekaan tak akan menjadi masalah, karena kita memiliki modal persatuan dan kesatuan yang kuat.
"Saya yakin semua elemen bangsa bisa bekerja sama menyukseskan pembangunan nasional sebagai pengamalan terhadap Pancasila dan bakti kemerdekaan kepada Tanah Air," katanya.
Novanto menilai Indonesia telah memiliki pondasi yang kokoh, stabilitas politik yang terjaga dengan baik telah menjadi penyangga pembangunan nasional.
Menurut dia, DPR selain melaksanakan fungsi "check and balances", sesuai dengan peran dan fungsinya juga memberikan dukungan terhadap berbagai kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Sebagai Ketua DPR RI, saya menyadari membangun bangsa tidak bisa dilakukan hanya oleh satu lembaga negara saja, namun butuh kerja sama yang erat antarlembaga negara. Terlebih dari itu, peran partisipasi masyarakat menjadi kunci utama," katanya.
Novanto mengatakan menjelang perayaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dirinya mengajak seluruh elemen bangsa meninggalkan egoisme, menghindari benih-benih perpecahan.
Menurut dia bangsa Indonesia harus menunjukkan kepada dunia, di usia ke-72 tahun bangsa kita semakin solid, semakin kerja bersama. (*)
Berita Terkait
KPK periksa Dwina Michaella anak Setya Novanto sebagai saksi kasus KTP-el
Rabu, 28 Agustus 2019 10:34 Wib
Setya Novanto ajukan PK terkait perkara korupsi KTP Elektronik
Rabu, 28 Agustus 2019 10:32 Wib
Kronologi penyalahgunaan izin berobat Setnov
Minggu, 16 Juni 2019 9:55 Wib
Ramai diberitakan narapidana korupsi KTP-E bebas pelesiran,Setnov dipindah ke Lapas Gunung Sindur
Sabtu, 15 Juni 2019 6:13 Wib
PUTRA SETYA NOVANTO DIPERIKSA KPK
Kamis, 2 Mei 2019 14:44 Wib
Izin berobat, Novanto terlihat di restoran
Selasa, 30 April 2019 9:01 Wib
KPK terima uang pengganti kasus korupsi KTP-E dari Novanto Rp862 juta
Selasa, 23 Oktober 2018 8:47 Wib
Setnov beberkan nama-nama anggota DPR dan Banggar penerima aliran uang proyek KTP-E
Selasa, 18 September 2018 17:42 Wib