Cegah Pekat, Tanah Datar Membentuk Kampung Religi di Setiap Nagari

id Irdinansyah Tarmizi

Cegah Pekat, Tanah Datar Membentuk Kampung Religi di Setiap Nagari

Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi.

Batusangkar, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, membentuk kampung religi di setiap nagari (desa adat) di daerah ini untuk meminimalkan maraknya penyakit masyarakat seperti perjudian, minuman keras, pencabulan, pelecehan, penyimpangan seksual, dan fenomena sosial lainnya.

"Semoga kampung religi ini menjadi daerah yang madani diterangi cahaya Islam, masyarakatnya berjiwa sosial dan peduli sesama sehingga semua permasalahan dapat selesai dengan baik," kata Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi saat berada di Nagari Limo Kaum, Rabu.

Bupati mengapresiasi masyarakat Nagari Limo Kaum yang telah menjadikan kampung halamannya sebagai kampung religi dengan melaksanakan syariat agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Ia mengharapkan 75 nagari yang ada di Tanah Datar dapat meniru kegiatan seperti ini sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang madani sesuai visi misi pemerintah daerah.

"Kita komitmen menggerakkan masyarakat kegiatan keagamaan, menciptakan anak-anak penghafal Al Quran (hafizh), program Magrib Mengaji, Subuh Berjamaah, dan mendirikan rumah Tahfidz," katanya.

Camat Limo Kaum, Afrizal menyampaikan kampung religi ini tidak hanya menangani masalah keagamaan saja namun juga masalah sosial dan ekonomi masyarakat.

"Nagari Limo Kaum merupakan pusat kegiatan masyarakat, fenomena sosial yang negatif tidak terhindarkan, sehingga diharapkan dengan kampung Islami ini, hal itu bisa diminimalisir atau bahkan dihilangkan," katanya.

Afrizal menjelaskan berbagai kegiatan yang dilaksanakan di kampung religi seperti pemberdayaan remaja masjid, menggugah masyarakat untuk shalat berjamaah di masjid, membuat stiker, spanduk maupun baliho himbauan untuk Shalat Subuh dan Magrib berjamaah di masjid.

Ketua DPRD Tanah Datar, Anton Yondra mengatakan bahwa pembangunan daerah tidak hanya berupa fisik saja namun juga mental dan spiritual perlu mendapat perhatian.

"Pembangunan keagamaan kita laksanakan, pembangunan fisik juga dilaksanakan, harus seimbang," katanya.

Ia mengharapkan masyarakat dapat antusias dan mendukung program ini untuk menjadikan daerahnya menjadi kampung religi yang Islami. (*)