Rawan Gempa, Sumbar Butuh Program Studi Kebencanaan

id Badrul Kamal

Rawan Gempa, Sumbar Butuh Program Studi Kebencanaan

Ilustrasi Gempa Bumi. ( streetroots.wordpress.com)

Padang, (Antara Sumbar)- Pakar gempa Universitas Andalas (Unand) Padang, DR Badrul Kamal berpendapat di Sumatera Barat (Sumbar) perlu hadir program studi kebencanaan mengingat daerah itu rawan gempa.

"Kehadiran program studi kebencanaan dibutuhkan untuk melakukan kajian dan analisis terhadap potensi gempa yang ada," kata dia di Padang, Sabtu.

Menurutnya sebelumnya pihaknya telah mengusulkan izin pembukaan program studi kebencanaan kepada Kementerian Riset dan Dikti namun hingga saat ini belum ada lampu hijau.

"Sementara kita butuh banyak penelitian seputar gempa di Sumbar," ujarnya.

Ia mengemukakan di Indonesia memang sudah ada program studi kebencanaan seperti di ITB namun tentu mereka sibuk bekerja sama dengan pihak luar melakukan sejumlah penelitian.

"Sementara untuk Sumbar sendiri belum tergarap dan butuh banyak kajian," lanjutnya.

Ia menyampaikan peluang pembukaan program studi kebencanaan bisa diambil oleh Unand dan Universitas Negeri Padang.

Sebelumnya dalam sepekan terakhir terjadi gempa sebanyak dua kali yang guncangannya cukup kuat dirasakan oleh warga Padang dan sekitarnya.

Pertama pada 13 Agustus 2017 gempa berkuatan 6,6 Skala Richter menguncang Bengkulu pada pukul 10.08 WIB yang getarannya dirasakan cukup kuat hingga ke Sumbar.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Moch Riyadi menyampaikan ditinjau dari kedalaman hiposenter, gempa termasuk dalam klasifikasi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Benioff di bawah cekungan busur muka, Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera.

Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini dipicu oleh penyesaran naik, kata dia.

Kemudian pada 16 Agustus 2017 gempa berkekuatan 5,4 Skala Richter mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pukul 11.09 WIB yang getarannya dirasakan hingga ke kota Padang.

"Gempa berpusat di 2.30 lintang selatan, 99.84 bujur timur dengan kedalaman 22 kilometer dan tidak berpotensi tsunami," sebut Kepala Badan Meteorologo Klimatologi Geofisika Padang Panjang Rahmat Triyono.

Ia menyampaikan pusat gempa berlokasi di 44 kilometer Tenggara Mentawai, 133 kilometer Barat Daya Pesisir Selatan, 160 kilometer barat daya Pasaman Barat dan 173 kilometer Barat Daya Padang. (*)