Payakumbuh, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar), mempercepat pembebasan lahan untuk pengerjaan proyek normalisasi dan penataan Sungai Batang Agam yang saat ini sudah memasuki tahan II.
Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Payakumbuh Muslim di Payakumbuh, Selasa, mengatakan pada semester II 2017, pembebasan lahan sepanjang 2,27 kilometer yang berada di sejumlah kelurahan, di antaranya Tanjuang Gadang Sungai Pinago, Bulakan Balai Kandi, Pakan Sinayan, dan Ibuah diperkirakan menelan anggaran Rp6,02 miliar.
"Untuk mendukung pekerjaan fisik hingga 2019, masih harus dilakukan pembebasan lahan sekitar enam kilometer dan membutuhkan anggaran sebesar Rp20 miliar," kata dia.
Sementara dana untuk pembesan lahan tersebut, sudah dianggarkan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh.
Ia mengatakan normalisasi dan penataan Sungai Batang Agam tersebut dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak dan berakhir hingga tiga tahun ke depan.
Menurutnya normalisasi tersebut dan penataan itu wujud dari keseriusan pemerintah kota dalam mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Agam dan warga Payakumbuh secara keseluruhan.
Pengerjaannya dimulai sejak 2015 hingga semester I tahun 2017, dimana Pemko Payakumbuh telah membebaskan lahan sekitar DAS Sungai Batang Agam, baik kiri dan kanan sepanjang 4,02 kilometer dengan luas lahan 79.274 m3 dan menelan anggaran sebesar Rp13,47 miliar.
Ia menambahkan, perusahaan yang dipercaya mengerjaan proyek tahap II tersebut adalah PT. Wijaya Karya (persero) Tbk dan PT Nusa Konstruksi Enginering (NKE) dengan tanggal kontrak dari 26 Juli 2017 hingga 27 juli 2019.
Sementara Anggota Komisi V, Ade Rizki Pratama saat peletakan batu pertama normalisasi dan penataan Sungai Batang Agam tahap II pada minggu lalu, mengapresiasi langkah pemerintah kota atas terlaksana pembangunan tersebut.
"Apresiasi untuk pemerintah kota atas kegigihan mewujudkan normalisasi dan penataan sungai Batang Agam ini. Dananya cukup banyak dari pusat di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Pupera) dapat dialirkan ke Kota Payakumbuh. Banyak daerah lain yang juga mengincar dan menginginkan dana tersebut, bersyukur Payakumbuh yang memperolehnya," katanya.
Ia berharap proyek tersebut menjadi contoh dan kiblat sistem pengendalian banjir bagi daerah lain di Indonesia.
"Ini merupakan salah satu mahakarya dan percontohan pengendalian DAS oleh Kementerian PUPR," katanya. (*)
Berita Terkait
Imigrasi Agam gelar Rapat Timpora di Kota Payakumbuh
Rabu, 1 Mei 2024 19:27 Wib
Pemkab Agam terbitkan ratusan lembar kartu tanda pencari kerja
Rabu, 1 Mei 2024 14:25 Wib
Pemkab Agam siapkan program integrasi layanan primer tongkat kesehatan masyarakat
Selasa, 30 April 2024 15:11 Wib
DPRD Agam berikan 51 rekomendasi-catatan terhadap LKPJ bupati 2023
Senin, 29 April 2024 15:48 Wib
DPW PKS Sumbar kenalkan lima kader maju Pilkada Agam
Senin, 29 April 2024 14:40 Wib
BKSDA Sumbar tangani lima konflik satwa liar di dua kabupaten
Minggu, 28 April 2024 15:04 Wib
Pemkab Agam sepakati upaya pastikan ketersediaan pangan
Minggu, 28 April 2024 13:06 Wib
42 peserta ikuti evaluasi existing pembentukan Panwaslu Kecamatan di Agam
Sabtu, 27 April 2024 15:03 Wib