Jakarta, (Antara Sumbar) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerangkan sebanyak enam provinsi menetapkan siaga darurat sebagai respon atas banyaknya titik panas/ hotspot yang dapat menjadi penanda terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
"Enam provinsi menetapkan status darurat kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan enam provinsi itu yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Pantuan satelit Terra, Aqua dan SNPP pukul 08.00 WIB pada Selasa, kata dia, terdeteksi 538 hotspot dengan tingkat kepercayaan sedang hingga tinggi.
Dia mengatakan kemungkinan jumlah hotspot di lapangan lebih banyak dari 538 hotspot karena beberapa wilayah tidak terlintasi oleh satelit Terra dan Aqua sehingga beberapa wilayah blank spot seperti Aceh, Jambi, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan NTT.
Sesuai prediksi sebelumnya, kata dia, titik panas kebakaran hutan dan lahan akan terus meningkat memasuki akhir Agustus hingga September tahun ini.
"Meskipun di beberapa wilayah mengalami hujan di atas normal pada musim kemarau, bahkan terjadi banjir di Sulawesi, Kalimantan dan sebagian Sumatera tapi kebakaran hutan dan lahan masih terjadi di beberapa tempat," kata dia. (*)
Berita Terkait
Deforestasi hutan Sumatera Barat
Rabu, 27 Maret 2024 15:51 Wib
Walhi nilai komitmen Gubernur Sumbar lemah soal penindakan perambah hutan
Senin, 25 Maret 2024 9:18 Wib
Pemkab Pesisir Selatan siap koordinasikan dugaan pembalakan hutan di Lubuk Nyiur
Senin, 18 Maret 2024 18:24 Wib
BNPB: Indonesia sedang hadapi anomali bencana alam
Senin, 11 Maret 2024 18:25 Wib
Berdayakan hutan konservasi Sumbar, PLN dan BKSDA-BTNS tandatangani kerja sama
Kamis, 22 Februari 2024 10:11 Wib
Sumbar terima hibah Rp53 miliar karena turunkan emisi karbon
Sabtu, 17 Februari 2024 7:46 Wib
KKI Warsi sebut tutupan hutan di Sumbar 2023 naik tiga ribu hektare
Rabu, 24 Januari 2024 20:40 Wib
Refleksi PSDA Sumbar: ancaman bencana ekologis dan antisipasinya melalui perhutanan sosial
Rabu, 24 Januari 2024 17:37 Wib