Pemkot Berkomitmen Kurangi Volume Sampah di Pantai Padang

id sampah pantai padang

Pemkot Berkomitmen Kurangi Volume Sampah di Pantai Padang

Membersihkan sampah di Pantai Padang. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumatera Barat, menyatakan komitmennya untuk mengurangi volume sampah yang ada di sepanjang kawasan wisata pantai.

"Meski tidak bisa secara langsung bersih, namun secara bertahap sampah di Pantai Muaro Lasak dan Cimpago akan rutin dibersihkan," kata Wali Kota Padang, Mahyeldi di Padang, Rabu.

Dia menyebutkan beberapa hal yang akan dilakukan untuk memperkuat komitmen itu antara lain melibatkan semua pihak membersihkan pantai secara langsung, mengawasi perilaku warga membuang sampah, memperkuat aturan persampahan dan mengubah sistem membuang sampah.

Untuk langkah membersihkan pantai saat ini rutin dilakukan bukan hanya oleh petugas kebersihan, namun jajaran forum komunikasi pimpinan, komunitas dan wisatawan.

Seperti yang dilakukan komunitas sampah serta TNI-AL beberapa waktu lalu dengan menyisir pantai dan memungut sampah yang bertebaran.

Kemudian melalui relawan kebersihan dan kelompok sadar wisata juga rutin setiap Minggu melakukan hal serupa.

"Masalahnya sampah bukan berasal dari pantai tapi dari hulu, inilah yang perlu diubah," ujarnya.

Menurutnya program membuang sampah sore hingga pagi yang dicetuskan Dinas Lingkungan Hidup telah banyak berpengaruh pada pengaturan penyaluran sampah.

Di samping itu ada kegiatan bulan bakti gotong royong memberikan dampak positif dalam berkurangnya volume sampah meski belum signifikan.

"Program pemerintah pusat seperti adiwiyata dan adipura juga memberikan semangat untuk penguatan pengelolaan sampah itu," tambahnya.

Lewat adiwiyata, siswa dipacu untuk memperkuat sekolahnya lebih tertib, bersih dan disiplin.

Dengan digelarnya setiap tahun akan membiasakan siswa sejak dini dalam pengelolaan sampah, ini juga katanya sebagai langkah mengurangi sampah itu.

"Untuk regulasi kami telah menerbitkan Perda no 21 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah namun diakui aplikasinya belum efektif, khususnya pemberian sanksi," sebutnya.

Dalam hal ini, kata dia mengubah perilaku masyarakat terhadap pengelolaan sampah membutuhkan waktu.

Akan tetapi dirinya optimis semakin banyaknya penggiat pengelolaan sampah, upaya itu akan berhasil.

Senada itu pengamat lingkungan hidup Sumatera Barat dari Universitas Andalas Padang, Dr Ardinis Arbain menyarankan pemerintah fokus sosialisasi persampahan sejak dini mulai taman kanak-kanak.

Tidak perlu contoh yang berat, dengan menggilir menghapus papan, atau menyiapkan plastik untuk bekas rautan pensil perlahan akan membiasakan anak pada perilaku bersih.

Akan tetapi, lanjut dia ini harus dilakukan konsisten dan selalu diberi teladan oleh guru dan orang tuanya. (*)