Pakar: Materi Kebencanaan Mendesak Masuk Kurikulum Sekolah

id Badrul Kamal

Pakar: Materi Kebencanaan Mendesak Masuk Kurikulum Sekolah

Pakar gempa Unand Dr Badrul Mustafa . Antara Sumbar /Ikhwan Wahyudi

Padang, (Antara Sumbar) - Pakar gempa dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Dr Badrul Kamal menilai materi kebencanaan mendesak dimasukan ke dalam kurikulum sekolah apalagi Sumatera Barat (Sumbar) daerahnya rawan bencana.

"Yang perlu dimasukan itu tentang potensi bencana alam yang ada di Sumbar agar siswa bisa memahaminya dengan baik," katanya di Padang, Rabu dalam workshop pengintegrasian materi bencana alam pada mata pelajaran SMK digelar Dinas Pendidikan Sumbar.

Menurutnya setelah siswa paham potensi bencana juga perlu disampaikan intensitasnya sehingga bisa melakukan antisipasi atau mitigasi.

"Jadi langkah mitigasi juga dilakukan di sekolah mulai dari sebelum bencana terjadi, saat bencana terjadi dan setelah bencana," tambahnya.

Ia menyampaikan sebelum bencana terjadi apa yang harus dipersiapkan siswa di sekolah dan seperti apa respon yang harus dilakukan saat bencana terjadi.

"Ketika gempa terjadi maka siswa bisa merespon dengan baik sehingga tidak mengalami ketakutan," ujarnya.

Pada sisi lain, ia mengemukakan ketika materi kebencanaan sudah masuk kurikulum bisa meminimalkan informasi yang menyesatkan soal bencana.

"Dulu ada isu tanggal sekian jam sekian akan datang gempa besar, padahal gempa tidak bisa diperkirakan waktunya, tentu siswa akan tahu kabar ini tidak benar," sebutnya.

Kemudian ketika siswa memahami bencana dengan baik setelah dewasa ilmu yang didapatkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ia menekankan semakin banyak masyarakat yang memahami bencana, bagaimana cara bereaksi dan antisipasi maka kerugian bisa diminimalkan.

Di negara-negara maju ketika terjadi bencana gempa kerugian yang ditimbulkan kecil karena warganya sudah paham bencana, katanya.

"Sementara di daerah kita saat terjadi gempa yang tidak terlalu besar namun kerugian malah besar karena banyak yang belum paham soal bencana," lanjutnya.

Sebelumnya Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, Surya Jufri menjelaskan simulasi kebencanaan hendaknya masuk dalam kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah di daerah itu.

"Ini hendaknya jadi pertimbangan oleh Dinas Pendidikan, sudah saatnya materi kebencanan jadi bahan ajar di sekolah," ujarnya.

Menurutnya, dengan dimasukannya pendidikan kebencanaan dalam bahan ajar di sekolah-sekolah setempat, bisa menjadi solusi bagi generasi muda menghadapi bencana yang terjadi.

Ia juga mengingatkan agar dipersiapkan tenaga pengajarnya di sekolah-sekolah atau alternatif lain pendidikan kebencanaan juga bisa dijadikan salah satu ekstrakurikuler dalam bentuk pelatihan. (*)