Padang, (Antara Sumbar) - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengupayakan agar masyarakat mudah dalam mengakses dan mengunduh jurnal penelitian untuk keperluan tugas akhir atau karya tulis ilmiah.
"Saat ini sebagian besar jurnal telah 'open source' atau terbuka, kami menambahnya dengan memunculkan halaman dalam jaringan Arjuna dan SINTA," kata Kepala Subdit Fasilitasi Jurnal Ilmiah Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Suwitno, di Padang, Kamis.
Dia menyebutkan untuk SINTA atau "Science and Technology Index" dibuat salah satunya untuk memudahkan pencarian jurnal bagi mahasiswa, dosen dan kalangan lainnya.
Sebab kata dia dalam SINTA, semua jurnal yang merupakan karya dari peneliti Indonesia dikumpulkan secara lengkap.
Sehingga dengan hanya mengakses halaman tersebut kemudian memilih menu jurnal, masyarakat sudah bisa mencari referensi yang diinginkan dari publikasi bereputasi.
"Sedangkan Arjuna atau Akreditasi Jurnal Nasional akan memberikan kemudahan, kenyamanan dan jaminan jurnal yang berkualitas," ujar dia.
Secara khusus Arjuna diperuntukkan bagi masyarakat yang berkecimpung di dalam kampus semisal dosen dan mahasiswa.
Perbedaannya dengan SINTA, pengguna Arjuna harus memiliki inisial nama dan kata kunci yang didapatkan dari instansi masing-masing.
Dia menyebutkan pengguna Arjuna dari perguruan tinggi negeri bisa mendapatkan inisial nama dan kata kunci di perpustakaan masing-masing.
Sedangkan untuk kampus swasta bisa mendapatkannya di Kopertis pembina masing-masingnya.
Bila telah mendapat inisial dan kata kunci, pengguna bisa mengakses ribuan jurnal yang bereputasi dunia dan nasional.
"Kemenristekdikti telah menggandeng google cendekia atau "scholar" dalam pencarian jurnal tersebut, ini juga bagian dari memudahkan masyarakat," ujar dia.
Penggunaan "google cendekia" ini jelas semakin memudahkan pencari jurnal dalam mendapatkan referensi.
Dengan mengetikkan kata kunci jenis jurnal yang dicari misalnya akuntansi maka akan muncul ribuan bahkan jutaan jurnal.
Hanya saja ujar dia, tidak semua jurnal atau referensi dari google cendekia teruji kebenarannya , itulah sebabnya SINTA dan Arjuna sebagai pembanding.
"Muara dari upaya ini untuk memperkuat motivasi akademisi, mahasiswa dan kalangan lainnya dalam meneliti dan menciptakan inovasi," sebutnya. (*)
Berita Terkait
Minangkabau akankah hilang ditelan masa?
Jumat, 23 Februari 2024 14:23 Wib
Dilantik jadi Rektor UBH, Prof. Diana Kartika akan hilirisasi riset
Kamis, 22 Februari 2024 21:13 Wib
Akademisi jelaskan kegiatan PKM-PM Stop Eska pada juri
Sabtu, 21 Oktober 2023 8:41 Wib
LLDIKTI Wilayah X gandeng KI Sumbar sosialisasikan KIP ke PTS
Kamis, 20 Juli 2023 17:54 Wib
Dekan FIP UNP Prof Rusdinal raih anugerah tokoh pendidikan
Rabu, 19 Juli 2023 16:39 Wib
UM Sumatera Barat optimistis raih akreditasi unggul
Rabu, 19 April 2023 21:33 Wib
Kisah dosen viral, Angel yang selalu memakai cosplay eksentrik saat mengajar
Sabtu, 18 Maret 2023 10:23 Wib
Menteri KKP dukung Unand fokus pada pengembangan riset produk bermanfaat bagi masyarakat
Kamis, 16 Maret 2023 13:58 Wib