Jamaah Haji Diminta Jadi Pendorong Peningkatan Aktivitas Keagamaan

id Haji

Jamaah Haji Diminta Jadi Pendorong Peningkatan Aktivitas Keagamaan

Seorang calon haji Kabupaten Agam melambaikan tangan sebagai tanda berpamitan sebelum berangkat melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci, Jumat(28/7). (ANTARA SUMBAR/ Ira Febrianti)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), mengimbau jamaah haji asal daerah itu yang segera kembali ke Tanah Air agar selanjutnya menjadi pendorong peningkatan aktivitas keagamaan di lingkungan tempat tinggalnya.

"Kami berharap jamaah haji aktif dalam aktivitas keagamaan di lingkungannya masing-masing. Ayomi masyarakat agar selalu dekat dengan agama sehingga tercipta kondisi sosial yang lebih baik," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Bukittinggi, Abrar Munanda di Bukittinggi, Jumat.

Menurutnya kemabruran haji dapat dijaga dengan makin giat beribadah, menjaga silaturahim dan aktif dalam kegiatan keagamaan.

Kepulangan jamaah haji asal Bukittinggi dijadwalkan pada 14 September dan 25 September 2017 atau dalam dua kelompok terbang (kloter).

"Saat pemberangkatan awal Agustus 2017 lalu, ada visa yang belum terbit bagi sejumlah jamaah sehingga pemberangkatan terpisah. Jamaah tergabung dalam kloter tujuh dan 17," katanya.

Ia menerangkan rombongan pertama sebanyak 266 orang berangkat dari Jeddah pada 14 September 2017 pukul 15.00 WIB dan sampai di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) jelang tengah malam tepatnya pukul 23.55 WIB.

Sesuai jadwal dan prosedur, jamaah terlebih dahulu melalui proses imigrasi dan diperkirakan sampai di asrama haji Padang pada 15 September 2017 pukul 02.00 WIB.

Selanjutnya rombongan ke dua tergabung kloter 17 berjumlah 31 orang terdiri dari 23 orang yang terlambat visa, tujuh orang pendamping yang ikut menunda keberangkatan dan satu cadangan berangkat dari Madinah pada 25 September 2017 pukul 10.35 WIB.

Jamaah diperkirakan sampai di BIM pada malam harinya pukul 19.35 WIB dan setelah melalui proses imigrasi dilanjutkan menuju asrama haji.

"Informasi yang kami terima hingga Kamis(8/9), tidak ada jamaah asal Bukittinggi yang meninggal dunia. Jadi jumlah yang berangkat sama dengan yang pulang," katanya.

Abrar berpesan bagi jamaah yang sempat sakit saat berada di Tanah Suci agar setelah sampai di kampung halaman rutin melakukan pengecekan kesehatan ke puskesmas terdekat dengan membawa buku kesehatan.

"Seperti halnya saat keberangkatan, kepulangan juga cukup memakan tenaga, kami imbau jamaah selalu memperhatikan kondisi kesehatan tubuh agar perjalanan lancar," katanya. (*)