Bantuan Indonesia Disalurkan Kepada Pengungsi Rohingya Besok

id bantuan rohingya

Bantuan Indonesia Disalurkan Kepada Pengungsi Rohingya Besok

Prajurit TNI Angkatan Udara memasukkan bantuan kemanusiaan Rohingya di Base Ops TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (13/9). Sebanyak 34 ton bantuan berupa beras, bahan siap saji, tenda, dan selimut dikirimkan lewat empat pesawat Hercules ke Bangladesh untuk pengungsi Rohingya. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/aww/17.)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia akan disalurkan oleh pemerintah daerah di Cox's Bazar kepada pengungsi Rohingya yang tinggal sementara di distrik tersebut pada Senin (18/9).

"Menurut District Administration Cox's Bazar, bantuan Indonesia yang sudah berada di Gudang Cox's Bazar selanjutnya akan didistribusikan besok (18/9) ke 12 pos atau titik distribusi," demikian Duta Besar RI untuk Bangladesh Rina Soemarno dalam keterangannya diterima di Jakarta, Ahad.

Pemerintah daerah di Cox's Bazar akan bekerja sama dengan sejumlah organisasi internasional seperti UNHCR dan IOM dalam membagikan bantuan tersebut.

Menurut laporan Antara, pemerintah Indonesia telah mengirim bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Rohingya berupa 30 ton beras, 1 ton gula, 14.000 selimut, 2.004 paket makanan siap saji, 10 unit tenda darurat, 10 unit tenda posko, 600 paket family kit, 900 paket kebutuhan sandang, 10 tangki air darurat.

Bantuan tersebut dikirim dalam enam sorti penerbangan menggunakan pesawat C130 Hercules TNI AU sejak 14-16 September 2017.

Bantuan yang akan dibagikan pada Senin merupakan bantuan dari sorti penerbangan pertama hingga keempat yang sudah dikirimkan oleh pemerintah Bangladesh ke daerah Cox's Bazar.

Sementara itu, menurut Rina pemerintah Bangladesh belum dapat memberikan izin bagi delegasi Indonesia, termasuk tim penilai kebutuhan bantuan RI yang terdiri dari personel BNPB dan tim kesehatan, untuk mengunjungi tempat-tempat pengungsian di Cox's Bazar.

"Sementara ini tidak dapat memberikan izin bagi delegasi dari Indonesia untuk mengunjungi kamp-kamp pengungsi ataupun ke kota Cox's Bazar karena alasan keamanan," jelas KBRI Bangladesh. (*)