Perkuat Pelayanan, Kampus Diminta Manfaatkan Teknologi

id Herri

Perkuat Pelayanan, Kampus Diminta Manfaatkan Teknologi

Koordinator Kopertis X, Prof Herri.

Padang, (Antara Sumbar) - Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah X Prof Herri mengatakan kampus swasta perlu manfaatkan teknologi dalam jaringan untuk memperbaiki dan memperkuat pelayanan publik.

"Baik itu untuk pelayanan akademik, maupun tri dharma perguruan tinggi, kampus perlu melakukan inovasi dalam membuat program yang memudahkan," ujarnya di Padang, Jumat.

Menurutnya banyak instansi yang membuat program layanan secara daring sebaiknya dapat dicontoh oleh kampus swasta yang ada di Sumbar, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau.

Misalnya saat ini di Kopertis ada layanan "e-office" atau pelayanan daring konsultasi untuk penelitian, pengabdian dan pembelajaran.

Hal ini bisa dicontoh kampus untuk memudahkan mahasiswa antara lain pengumuman nilai indeks prestasi, jadwal akademik, dan pendaftaran ulang.

Kemudian memudahkan dosen dalam pengumuman untuk sertifikasi, kenaikan jabatan fungsional, informasi jurnal dan jadwal seminar.

"Minimal membuat laman untuk kampusnya yang berisi informasi selalu terbaru dan terintegrasi dengan semua bidang," tambahnya.

Bila lebih dari 200 kampus yang ada memiliki pelayanan berbasis daring juga akan memudahkan dalam penyebaran informasi dari dan ke Kopertis X.

Sebagai gambaran, laman kopertis10.or.id selalu menampilkan informasi terbaru dan terintegrasi dengan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Artinya informasi yang muncul merupakan representasi dari Kementerian, inilah yang dapat dijadikan referensi kampus swasta.

"Bila dapat menciptakan inovasi yang lebih praktis dan ringkas tentu lebih baik," katanya.

Sementara itu salah satu dosen di STKIP PGRI Sumbar, Fachrul Reza berharap pelayanan di kampus swasta bisa setara bahkan lebih baik dari perguruan tinggi negeri.

Saat ini di kampus negeri sedang berlomba dalam menciptakan inovasi terkait pelayanan daring bahkan beberapa perguruan tinggi telah lama mengembangkan teknologinya.

"Diharapkan nantinya tidak perlu lagi menunggu pegawai atau petugas administrasi namun hanya melalui aplikasi urusan akademik tuntas dalam waktu singkat," sebutnya. (*)