Film G30S/PKI Sarana Pembelajaran Sejarah

id FILM G30S/PKI

Film G30S/PKI Sarana Pembelajaran Sejarah

Warga menyaksikan film pengkhianatan G30S/PKI pada acara nonton bareng di Bundaran Mall Graha Cijantung, Jakarta, Sabtu (23/9). Kopassus mengadakan nonton bareng film pengkhianatan G30S/PKI untuk mengingatkan kembali sejarah pemberontakan PKI terhadap NKRI yang ingin merubah ideologi Pancasila menjadi paham komunis dan memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang bahaya laten komunis. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/pd/17)

Padang, (Antara Sumbar) - Wako Padang, Sumatera Barat, Mahyeldi menyampaikan instruksi menonton film Gerakan 30 September (G30S) Partai Komunis Indonesia (PKI) kepada pelajar SD dan SMP di kota itu merupakan sarana pembelajaran sejarah.

"Sejak dua tahun terakhir saya sudah instruksikan agar pelajar di Padang menonton film G30S PKI agar memiliki wawasan sejarah dan ini salah satu wadah untuk itu apalagi saat ini materi tentang PKI tidak lagi diajarkan di sekolah," kata dia di Padang, Senin.

Ia menyampaikan hal itu terkait instruksi yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Padang yang meminta pelajar SD dan SMP menonton film G30S PKI pada 30 September 2017.

Film G30S PKI merupakan salah satu sumber informasi tentang peristiwa itu dan jika ada yang pro dan kontra dalam menyikapinya adalah hal yang lumrah.

"Kami menginstrusikan pelajar menonton didampingi orang tua masing-masing," katanya.

Sebelumnya Dinas Pendidikan Kota Padang mengeluarkan surat edaran berupa penugasan kepada kepala SD dan SMP agar menginstruksikan pelajar menonton film G30S PKI yang ditayangkan di dua televisi yaitu Padang TV dan TVRI pada 30 September 2017 pukul 20.00 WIB.

Setelah menonton film siswa ditugaskan membuat resume yang harus dikumpulkan kepada guru di sekolah pada 2 Oktober 2017.

Kemudian guru diminta memberikan penilaian dan memilih tiga tulisan terbaik masing-masing kelas untuk dilombakan pada tingkat sekolah yang akan memilih enam tulisan terbaik dan diberikan hadiah sesuai kemampuan sekolah.

Sejalan dengan itu Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan pemutaran film Gerakan 30 September (G30S) Partai Komunis Indonesia (PKI) bertujuan agar diketahui oleh generasi muda zaman sekarang supaya mereka tidak mudah terprovokasi dan terpecah-pecah lagi.

Panglima mengatakan pemutaran film G30S/PKI tersebut tujuannya bukan untuk mendiskriditkan, tetapi agar peristiwa tersebut diketahui oleh generasi muda.

"Kami kalau tidak ingatkan dalam peristiwa itu, orang tidak tahu ada gerakan-gerakan mengadu domba dan sebagainya," katanya.

Bangsa ini harus bersatu membangun dengan tidak melupakan sejarah, karena sejarah cenderung terulang. Hal ini, seperti peristiwa PKI Madiun dan pada 1965. (*)