Muhammadiyah Sumbar Dukung Pemutaran Film G30S/PKI

id FILM G30S/PKI

Muhammadiyah Sumbar Dukung Pemutaran Film G30S/PKI

Warga nonton bareng (nobar) pemutaran film pengkhianatan G30S/PKI di Lapangan Hiraq Lhokseumawe, Aceh (23/9) malam. Nobar pengkhianatan G30S/PKI yang diperintahkan Panglima TNI kepada jajaran TNI diseluruh daerah di Indonesia itu bertujuan mengingatkan kembali sejarah peristiwa pemberontakan PKI terhadap NKRI pada 30 September 1965, sekaligus kemanunggalan TNI dengan rakyat meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya laten komunisme serta menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta Tanah Air. ( ANTARA FOTO/Rahmad/pd/17.)

Padang, (Antara Sumbar) - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat, Shofwan Karim mendukung pemutaran film G30S/PKI sebagai salah satu cara bagi generasi muda untuk mengetahui dan mempelajari sejarah bangsa.

"Generasi muda harus mengetahui bahwa perjalanan bangsa Indonesia juga memiliki sejarah kelam yang tidak boleh terulang kembali," kata dia di Padang, Senin.

Muhammadiyah Sumatera Barat akan bersama-sama dengan masyarakat untuk menonton G30S/ PKI tersebut pada tempat-tempat yang disediakan.

Menurut dia ideologi komunis tidak sesuai dengan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila sehingga harus diwaspadai kebangkitannya, terutama pada media sosial.

Ia menilai yang paling rentan terpengaruh paham tersebut adalah generasi muda yang masih dalam proses pencarian jati diri.

Ke depan pemutaran film tersebut bisa memperkuat rasa cinta pada tanah air dan menjaga Indonesia dalam kerangka Negara Kesatuan.

Terkait upaya untuk mendaur ulang film G30S/PKI, Shofwan menilai hal itu bisa saja dilakukan asalkan peristiwa masa lalu yang suram tidak boleh dihilangkan dalam revisi pembuatan film yang baru.

"Harus sesuai dengan sejarah. Jangan ada peristiwa yang dihilangkan ataupun ditambah-tambah. Poin pentingnya, mesti dilakukan riset yang akurat," kata dia.

Sebelumnya Wali Kota Padang, Mahyeldi mewajibkan siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama di daerah itu untuk ikut menonton film G30S/PKI pada hari Sabtu (30/9).

Hal itu untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air. Selain itu, memperdalam kesadaran dari siswa terhadap sejarah perjuangan bangsa Indonesia. (*)