Wabup Minta SMPN 1 Batipuh Penuhi 14 Indikator LSS

id LSS tanahdatar

Wabup Minta SMPN 1 Batipuh Penuhi 14 Indikator LSS

Wabup Tanah Datar, Zuldafri Darma sedang memberikan arahan pada acara penilaian Lomba Sekolah Sehat (LSS) di SMP Negeri 1 Batipuh, Kamis (28/9). (Antara Sumbar/Irfan Taufik)

Batusangkar, (Antara Sumbar) Wakil Bupati Tanah Datar, Zuldafri Darma meminta SMP Negeri 1 Batipuh mampu memenuhi 14 indikator dalam penilaian Lomba Sekolah Sehat tingkat Provinsi Sumatera Barat.

Ke 14 indikator penilaian tersebut mencakup ruang kerja kepala sekolah, guru, kelas, ruang ibadah, UKS, kamar mandi/wc, kantin, perpustakaan, laboratorium, tempat penampungan sampah, tempat cuci tangan, sekretariat TP-UKS/M, sikap atau prilaku dari peserta didik dan semua yang tergolong dalam lingkungan sekolah, kata Wabup Zuldafri Darma saat acara penilaian LSS di SMPN 1 Batipuh, Kamis.

Seluruh sekolah di Tanah Datar sangat termotivasi untuk mengikuti LSS ini dan sebagai upaya dalam mewujudkan visi dan misi pemerintah daerah untuk menciptakan masyarakat yang madani, berbudaya dan sejahtera.

Sebagai gambaran keberhasilan khususnya dalam LSS 2000 sampai sekarang, Tanah Datar selalu menempatkan perwakilannya di tingkat nasional.

Prestasi tersebut mudah-mudahan menjadi poin penting dalam penilaian ini sehingga Tanah Datar dapat bertanding di ajang nasional, sebut Wabup.

Ketua Tim Penilai UKS/M Provinsi Sumbar, Liza Dalinus mengatakan bahwa penilaian lomba sekolah sehat yang dilaksanakan merupakan rangkaian dari program nasional yang selalu diagendakan setiap tahun.

Penilaian LSS dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari penjaringan di tingkat kecamatan dan SMPN 1 Batipuh ini yang ke 9 dilakukan penilaian, katanya.

Sasaran utama dalam penilaian sekolah sehat ini agar pengelolaan UKS/M dilaksanakan secara terpadu, terarah, intensif dan berkesinambungan sehingga diperoleh hasil yang optimal.

Ikut menyaksikan penilaian LSS itu Staf Ahli Bupati Zulkifli SR, Kepala Dinas Pendidikan Abrar, Kepala SMPN 1 Batipuh Zulhadi, Camat Batipuh Apriyanto, dan para guru dan orangtua siswa. (*)