Sampai Tiga Kali Menonton Film G30SPKI, Jokowi Tegaskan PKI Terlarang

id presiden jokowi

Sampai Tiga Kali Menonton Film G30SPKI, Jokowi Tegaskan PKI Terlarang

Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Antara)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Presiden Joko Widodo mengatakan sudah tiga kali menonton Film G30S/PKI yang berdurasi empat setengah jam tersebut.

"Empat setengah jam saya lihat. Ini yang ketiga kali," kata Presiden Jokowi usai memimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Kompleks Monomen Pancasila Sakti Lubang Buaya Jakarta, Minggu.

Presiden menegaskan bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila bertujuan ini agar sejarah kelam kekejaman PKI di Indonesia tidak terulang.

"Pegang teguh Pancasila, jaga kesatuan. Jangan beri ruang ideologi-ideologi lain yang bertentangan dengan pancasila. Apalagi memberi ruang terhadap PKI," tegas Presiden.

Dia juga menegaskan bahwa posisi pemerintah sangat jelas, yakni memegang teguh TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966.

"Artinya komitmen kita, menurut saya, jelas karena di TAP MPRS Nomor 25 tahun 1966 bahwa PKI itu dilarang. Jelas sekali. Tidak perlu diulang-ulang," katanya.

Presiden nonton bareng (nobar) pemutaran Film G30S/PKI bersama ribuan warga dan anggota TNI serta Polri di Makorem 061/Suryakancana, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/9) malam.

Pemutaran film dimulai pukul 20.00 WIB, Presiden Jokowi tiba tepat waktu disambut antusias oleh warga yang sudah hadir lebih awal.

Dalam acara nobar ini, Presiden didampingi Danrem 061/Suryakancana Kolonel Inf Mirza Agus, Dandim 0606/Kota Bogor Letkol Arm Doddy Suhadiman, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya, dan Wakapolres AKBP Rantau.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantio yang baru bergabung sekitar pukul 23.29 WIB nobar yang dihadiri sekitar 1.000 penonton terdiri dari warga, anggota TNI dan juga Polri serta para taruna. Penayangan film berdurasi 4 jam dimulai dari pukul 20.00 WIB.

Danrem 061/Suryakancana Kolonel Inf Mirza Agus mengatakan dengan kegiatan nobar Film G30S/PKI diharapkan kebersamaan antara TNI, Polri dan masyarakat dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. (*)