Pemkot Solok Kembangkan Kawasan Agrowisata Durian

id agrowisata durian

Pemkot Solok Kembangkan Kawasan Agrowisata Durian

Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian RI Spudnik Sudjono menanam bibit durian di kawasan sentra durian Lubuk Sikarah, Kota Solok, Jumat (6/10). (ANTARA SUMBAR/Tri Asmaini)

Solok, (Antara Sumbar) - Pemkot Solok, Sumatera Barat, mengembangkan kawasan sentra durian atau agrowisata di Lubuk Sikarah untuk menunjang pariwisata di daerah tersebut.

Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, Kusnadi diwakili Sekretaris Adriyetti di Solok, Jumat, mengatakan tujuan pengembangan kawasan sentra durian untuk mewujudkan keluarga tani yang sejahtera dengan pertanian tangguh yang berwawasan agrobisnis.

"Selain itu meningkatkan pendapatan dan kualitas kelembagaan petani," ujarnya.

kawasan agrowisata durian akan dikembangkan di tiga kelurahan di Kecamatan Lubuk Sikarah, yaitu Kelurahan IV Suku, Tanah Garam, dan Payo dengan luas lahan sekitar 174,47 Ha.

"Pengembangan ini melibatkan 18 kelompok tani di Kota Solok dengan anggaran mencapai lebih dari Rp614 juta," tambahnya.

Jenis durian yang akan ditanam yaitu varietas lokal Sahalai Sarawah dan durian unggul. Pengembangan kawasan sentra durian ini memanfaatkan pekarangan dan lahan tidur yang ada di Kota tersebut.

Untuk itu, akan dilakukan demplot (suatu metode penyuluhan pertanian kepada petani, dengan cara membuat lahan percontohan, agar petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan) tanaman durian secara monokultur seluas dua hektar.

Dengan adanya tanaman buah durian sebagai sarana pembelajaran dan wisata alam atau agrowisata di Kota Solok, diharapkan pada 2020 Solok akan terkenal dengan kampung durian.

Sementara Wakil Wali Kota Solok, Reiner mengatakan mayoritas masyarakat Kota Solok masih bergantung dengan pertanian, jadi pendekatan pembangunan pertanian menuntut adanya pengembangan teknologi pertanian secara terpadu dan bersinergi.

"Pemanfaatan lahan untuk penanaman buah-buahan seperti durian cukup menjanjikan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan penganekaragaman produk serta konsumsi hasil-hasil pertanian," ujarnya.

Permintaan konsumen terhadap buah durian terus meningkat, yang seharusnya diiringi dengan perluasan atau bertambahnya penanaman durian di Kota Solok. Sedangkan, dua kecamatan di Kota Solok memiliki lahan tidur yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Dengan dibentuknya kawasan sentra durian akan adanya etalase tanaman buah durian sebagai sarana pembelajaran dan wisata alam, selain itu turut mendukung program peningkatan produksi buah-buahan dan melestarikan varietas lokal Sahalai Sarawah.

Acara juga dihadiri Dirjen Hortikultura Kementrian Pertanian RI, Kepala Badan Litbang Kementerian Pertanian RI, Kepala Balitbu, Kepala BPTP Sumatera Barat, Sekjen Masyrakat Agribisnis dan Agroindustri, Ketua DPRD Kota Solok dan lainnya. (*)