353 Jiwa Terisolasi Akibat Jembatan Putus di Pasaman Barat

id jembatan putus

353 Jiwa Terisolasi Akibat Jembatan Putus di Pasaman Barat

Jembatan menuju Jorong Rura Patontang, Kecamatan Parit Koto Balingka, Pasaman Barat putus akibat banjir Sungai Batahan, Senin (9/10). Sekitar 353 jiwa terisolasi dan masyarakat saat ini membuat jembatan alternatif. (Antara Sumbar/Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Sebanyak 353 jiwa masyarakat Jorong Rura Patontang Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, terisolasi akibat jembatan menuju kampung itu putus total akibat banjir Sungai Batahan, Senin (9/10).

"Akibat meluapnya Sungai Batahan, jembatan yang menghubungkan Jorong Pengambiran menuju Jorong Rura Patontang roboh. Akses transportasi menuju daerah itu terputus," kata Camat Parit Koto Balingka, Hamulian, Selasa (10/10).

Menurutnya, jembatan sepanjang 12 meter itu putus total akibatnya 97 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 353 jiwa terisolasi. Tidak ada korban jiwa, hanya saja akses jalan tidak bisa dilalui.

"Tim gabungan Pemkab Pasaman Barat dan masyarakat saat ini gotong royong bersama untuk membuat jembatan artenatif. Sedangkan untuk akses komunikasi tidak berfungsi dengan baik karena Jorong Rura Patontang merupakan wilayah terisolir di Pasaman Barat," katanya.

Ia berharap kepada dinas terkait agar segera mencarikan solusi bagaimana jembatan yang runtuh segera diperbaiki. Sebab, satu-satunya akses menuju Jorong Rura Patontang hanya melewati jembatan itu.

Sementara itu dari hasil pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat dampak banjir Sungai Batahan bertambah.

Jika sebelumnya rumah yang rusak hanya 13 unit rumah maka saat ini bertambah. Data sementara dua unit rumah warga atas nama Kahirani dan Rudi hanyut dibawa banjir. Sedangkan rumah yang mengalami rusak berat mencapai 20 unit rumah.

Selain rumah banjir juga merusak 14 hektare tanaman jagung masyarakat dan seluas 0,5 hektare kolam siap panen milik kelompok budidaya ikan setempat hanyut serta merusak satu sling jembatan gantung yang menghubungkan dua kampung di daerah itu.

"Itu data sementara yang kita peroleh dan saat ini petugas masih melakukan pendataan sambil memberikan bantuan kepada korban banjir," kata Kepala BPBD Pasaman Barat, Try Wahluyo.

Ia mengatakan penanganan sementara yang telah dilakukan oleh tim gabungan Pemkab bersama PMI, TNI, dan Polri sudah mendirikan satu unit tenda posko bencana, dua unit tenda pengungsi dan dapur umum.

Sedangkan untuk penaganan lokasi banjir Dinas Pekerjaan Umum sudah menurunkan satu unit alat berat untuk membuat selokan untuk mengalihkan air akibat banjir itu. (*)