Menteri BUMN Nilai Tokoh Adat Bantu Tuntasnya Pembangunan Tol

id menteri BUMN

Menteri BUMN Nilai Tokoh Adat Bantu Tuntasnya Pembangunan Tol

Menteri Badan Usaha Milik Negara RI Rini Soemarno (tengah) berbincang dengan tokoh adat setempat di lokasi pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru di Parit Malintang, Padangpariaman, Sabtu. (Antara Sumbar/ Aadiaat)

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyebut partisipasi tokoh adat di daerah dapat membantu pemerintah dalam mempercepat pembangunan tol.

"Contohnya saja di Padangpariaman ini, karena tokoh adat di sini ambil andil dalam pembebasan lahan sehingga pembangunan tol dapat dipercepat," kata Rini saat memantau perkembangan pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru di parit Malintang, Padangpariaman, Sumatera Barat (Sumbar) Sabtu.

Padahal, lanjutnya banyak di daerah lain yang pembangunannya terhambat pengerjaannya sebab ada masyarakat yang tidak setuju terkait pembebasan lahan.

Namun di Kabupaten Padangpariaman tokoh adat memiliki andil untuk mengajak masyarakat untuh menghibahkan tanahnya selebar 34 meter dengan panjang 20 kilometer sehingga mempercepat pembangunan jalan tol, katanya.

Ia mengatakan dengan adanya hibah tersebut maka Padangpariaman menjadi lokasi pertama untuk pembangunan tol Padang-Pekanbaru.

Namun ia meminta lebar lahan yang disediakan ditambah menjadi 60 meter karena lebar jalan yang disediakan belum memenuhi standar tol.

Ia menambahkan pemerintah akan menyediakan jalan di pinggir tol untuk warga setempat agar perekonomian dan transportasi masyarakat tetap berjalan.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan pemerintah provinsi akan membantu sepenuhnya agar pembangunan jalan tol tersebut bisa dapat berlanjut dan sesuai dengan standar.

"Beberapa hari lagi kami pun akan menggelar rapat dengan pemangku kepentingan untuk mempercepat pembangunan tol ini," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Padangpariaman, Ali Mukhni mengatakan warga daerah itu sudah lama mendambakan jalan tol.

"Karena itu pembangunan ini didukung penuh oleh masyarakat yang tinggal dekat jalan tol," kata dia.

Tokoh adat di daerah itu, Buyung Aman yang bergelar adat Datuk Rajo Ameh mengatakan bertanggungjawab atas pembebasan lahan tersebut karena masyarakat juga menginginkan adanya jalan tol.

Namun ia berharap pemerintah membangun jalan warga dan jembatan penyebrangan agar transportasi kami tidak terganggu. (*)