IP Bantah Karakter Masyarakat Sumbar Hambat Pariwisata

id Irwan Prayitno

IP Bantah Karakter Masyarakat Sumbar Hambat Pariwisata

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.

Padang, (Antara Sumbar) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno membantah karakter masyarakat setempat yang egaliter, yang kadang dinilai kurang ramah oleh wisatawan akan menghambat perkembangan sektor pariwisata di daerah itu.

"Di negara-negara Eropa, pelayanan terhadap pendatang tidak ramah sama sekali. Tetapi jumlah kunjungan wisatawan sampai jutaan. Fakta ini menjelaskan bahwa keramahan bukan indikator utama untuk menarik wisatawan," kata dia di Padang, Senin.

Ia mengatakan itu di sela Regional Invesment Forum (RIF) yang mengangkat tema terkait investasi di bidang industri pariwisata.

Irwan meyakini faktor tiga A (Attraction atau daya tarik, Accesability atau Aksesibilitas dan Amenities atau fasilitas) lebih berpengaruh untuk menarik minat wisatawan baik domestik maupun asing ke Sumbar.

Karena itu, tiga faktor itu harus menjadi fokus perhatian dalam pengembangan pariwisata. Untuk daya tarik misalnya, ia mengatakan, Sumbar tidak akan kalah dari daerah lain bahkan memiliki kelebihan di bidang budaya yang menganut sistem matrilineal dan cita rasa kuliner yang sudah diakui dunia.

Destinasi yang ada, menurut dia, juga terbentang dari laut hingga pegunungan. Mulai dari dua destinasi yang ditawarkan yaitu Kawasan Wisata Mandeh dan Kawasan Gunung Padang hingga Desa Pariangan, salah satu desa terindah di dunia versi Budget Travel.

Sementara terkait aksesibilitas, jumlah penerbangan ke Sumbar terus bertambah dari tahun ke tahun. Meski harga tiket relatif mahal, tetapi tetap penuh. Namun ia mengakui penerbangan langsung dari negara potensial terutama Singapura dan Malaysia sangat dibutuhkan.

Akses transportasi dari bandara hingga ke lokasi wisata juga perlu ditingkatkan. Tol Padang-Pekanbaru dinilai bisa menjadi salah satu solusi persoalan itu.

Sementara terkait fasilitas menurutnya jumlah hotel terus bertambah di provinsi itu. Tercatat hingga tahun 2016 jumlah hotel berbintang di Sumbar 58 hotel, non bintang 316 hotel, totalnya 374 hotel.

Meski demikian ia mengatakan pelayanan yang profesional tetap akan menjadi salah satu perhatian.

Sementara itu Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI Thomas Trikasih Lembong mengatakan peluang Sumbar untuk mengembangkan pariwisata sangat besar dengan segala potensi yang ada.

Pelaksanaan RIF di Sumbar menambah peluang untuk menarik investor menanamkan modal di Sumbar.

Jumlah kunjungan wisatawan asing juga bisa digenjot terutama jika bisa memanfaatkan akses dari dua negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia dengan sosialisasi dan promosi yang baik. (*)