Peternak Diminta Waspadai Virus Jembrana Pada Sapi Bali

id Yuherman

Peternak Diminta Waspadai Virus Jembrana Pada Sapi Bali

Pakar Kesehatan Ternak Universitas Andalas (Unand) Padang, Dr Yuherman (humas)

Padang, (Antara Sumbar) - Pakar Kesehatan Ternak dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, Prof Yuherman mengimbau para peternak di Sumbar untuk mewaspadai virus jembrana yang terjangkit pada sapi bali (bos sundaicus).

"Walaupun virus jambrana ini tidak akan menular ke manusia, tetap saja penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus ini dari sapi ke sapi pergerakannya sangat cepat," katanya di Padang, Rabu.

Oeh karena itu para peternak harus mulai memberikan vaksin ke ternaknya secara berkala dan selalu mengecek kesehatannya agar terhindar dari virus tersebut.

"Namun untuk ternak yang telah positif terjangkit virus jembrana agar dapat dimusnakan segera, supaya tidak terjangkit kepada sapi sehat lainnya," ujarnya.

Selain itu, ia juga menyarankan peternak untuk lebih memperhatikan letak kandang sapi, karena kandang yang mendapatkan cahaya yang cukup dapat menghindari hewan parasit yang dapat membawa virus.

"Karena pada dasarnya virus tersebut berasal dari gigitan serangga seperti lalat tapis dan nyamuk. Jika serangga menggigit dan menghisap darah sapi yang sakit, maka serangga akan menularkannya ke sapi lain," ujarnya.

Ia menjelaskan biasanya virus ini menyerang sapi bali dewasa berumur 3-4 tahun, dengan gejala antara lain, berkeringat darah, mencret atau diare berdarah, pembengkakan pada limfa dan sapi juga mengalami demam tinggi dengan suhu berkisar 39-41,5 derajat celsius.

"Jembrana menyerang organ dalam dan berbagai organ tubuh, termasuk membuat pendarahan pada kulit. Akibatnya saat sapi dipotong, organ dalam sudah rusak," ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 73 sapi milik warga Nagari (desa adat) Siguntur Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, mati mendadak tanpa diketahui penyebabnya, sehingga memicu kekhawatiran peternak di wilayah itu.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya, Dodi Sandra mengatakan pihaknya melakukan penanganan dengan memberikan 500 suntik vaksin jembrana sebagai antisipasi penyebaran virus di daerah itu. (*)